kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.539.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.740   20,00   0,13%
  • IDX 7.492   12,43   0,17%
  • KOMPAS100 1.159   4,94   0,43%
  • LQ45 920   6,72   0,74%
  • ISSI 226   -0,39   -0,17%
  • IDX30 475   4,06   0,86%
  • IDXHIDIV20 573   5,12   0,90%
  • IDX80 133   0,95   0,72%
  • IDXV30 141   1,37   0,98%
  • IDXQ30 158   1,02   0,65%

Akseleran Salurkan Pinjaman Rp 1,7 Triliun Hingga Juli 2023


Minggu, 03 September 2023 / 10:26 WIB
Akseleran Salurkan Pinjaman Rp 1,7 Triliun Hingga Juli 2023
ILUSTRASI. Penyaluran pinjaman PT Akselerasi Usaha Indonesia Tbk atau Akseleran (AKSL) makin bertumbuh.


Reporter: Arif Ferdianto | Editor: Khomarul Hidayat

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Penyaluran pinjaman PT Akselerasi Usaha Indonesia Tbk atau Akseleran (AKSL) makin bertumbuh.

Group CEO Akseleran Ivan Nikolas mengatakan, hingga bulan Juli 2023 Akseleran telah menyalurkan pinjaman lRp 1,7 triliun atau tumbuh 15% dibandingkan periode sama tahun lalu.

“Terkait pendapatan usaha juga tumbuh sekitar 15% mengikuti pertumbuhan volume pinjaman tersebut,” ujar Ivan kepada Kontan.co.id, dikutip Minggu (3/9).

Akseleran menargetkan penyaluran pinjaman hingga akhir tahun 2023 sebesar Rp 4 triliun.

Ivan menyebutkan, kinerja Akseleran berada di jalur yang positif berkat beberapa faktor yang mendorong.

Antara lain, dukungan likuiditas yang memadai lewat lebih dari 200.000 pemberi pinjaman perorangan (retail lender) terdaftar maupun belasan institusional lender termasuk bank-bank BUKU IV.

Lalu, penetrasi pasar secara lebih luas dan mendalam melalui produk-produk pinjaman berbasis cashflow seperti invoice financing, po financing dan inventory financing.

“Dan terjaganya tingkat NPL yang rendah di bawah 1% sehingga membuat pertumbuhan bisnis kami sustainable,” terangnya.

Baca Juga: TKB90 Sempat Anjlok, Fintech 360Kredi Terapkan Hal Ini untuk Kembali Pulih

Ivan menuturkan pihaknya juga memiliki strategi untuk mendapatkan laba. Pertama, menaikkan pendapatan dengan meningkatkan penyaluran pinjaman, meningkatkan fee/margin usaha baik dengan mendapatkan fee yang lebih tinggi dari penerima pinjaman, maupun dengan menurunkan bunga yang dibayar kepada pemberi pinjaman.

“Hal ini kami lakukan dengan hati-hati dan gradual sejak 3 tahun terakhir, dimana pendapatan kami naik rata-rata lebih dari 100% per tahun dikarenakan kenaikan volume pinjaman serta kenaikkan net take rate dari setiap penyaluran pinjaman,” tuturnya.

Kedua, menjaga efisiensi usaha, termasuk dengan memangkas biaya-biaya operasional yang ada. “Kami terus berusaha untuk mencapai titik optimal,” imbuhnya.

Baca Juga: Pembiayaan Fintech Lending Semakin Kencang

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×