kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.914.000   24.000   1,27%
  • USD/IDR 16.326   31,00   0,19%
  • IDX 7.891   -53,11   -0,67%
  • KOMPAS100 1.111   -9,64   -0,86%
  • LQ45 829   2,03   0,24%
  • ISSI 266   -2,45   -0,91%
  • IDX30 429   0,72   0,17%
  • IDXHIDIV20 496   2,85   0,58%
  • IDX80 125   0,16   0,13%
  • IDXV30 131   0,34   0,26%
  • IDXQ30 139   0,61   0,44%

Akselerasi Pertumbuhan DPK Perbankan Tak Berasal dari Kelas Menengah Bawah


Kamis, 21 Agustus 2025 / 20:07 WIB
Akselerasi Pertumbuhan DPK Perbankan Tak Berasal dari Kelas Menengah Bawah
ILUSTRASI. DPK Perbankan: Teller menghitung uang di Bank Mandiri, Jakarta, Senin (11/8/2025). Dalam dua bulan terakhir, Dana Pihak Ketiga (DPK) perbankan mencatat pertumbuhan signifikan, meski penyaluran kredit masih konsisten melambat.


Reporter: Adrianus Octaviano | Editor: Noverius Laoli

BRIDS menilai, peningkatan pembayaran pajak akan mendorong aliran dana dari sektor swasta ke rekening pemerintah di BI. Kondisi ini berpotensi mengurangi sementara likuiditas perbankan.

Dampak terhadap perbankan, menurut BRIDS, akan bergantung pada keseimbangan antara pengetatan likuiditas akibat pembayaran pajak dengan dorongan belanja fiskal, serta pada timing aliran dana tersebut.

“Dalam skenario terbaik, likuiditas swasta hanya mengalami penurunan singkat sebelum aliran balik fiskal yang cepat kembali mendukung momentum pertumbuhan,” ungkap BRIDS.

Baca Juga: Laju Pertumbuhan DPK Kian Lambat, Ini Kondisinya di Sejumlah Perbankan

Direktur Network and Retail Funding BTN, Rully Setiawan, mengakui pertumbuhan DPK di industri perbankan saat ini terutama dipengaruhi oleh setoran dana pemerintah. Biasanya, belanja pemerintah memang lebih besar pada semester II dibanding semester I.

Menurutnya, pemerintahan Presiden Prabowo Subianto juga terus menekankan dukungan terhadap sejumlah program prioritas, termasuk pembangunan perumahan nasional.

Kendati demikian, Rully menegaskan likuiditas tetap perlu mendapat perhatian. “Untuk BTN, likuiditas sangat penting, sehingga prinsip BTN adalah pertumbuhan kredit akan selalu mengikuti kondisi likuiditas,” ujarnya.

Sementara itu, Direktur Network and Retail Funding BNI, Rian Kaslan, menyatakan tren pertumbuhan DPK industri, termasuk BNI, menunjukkan arah positif seiring kebijakan moneter.

Peningkatan terutama ditopang oleh pertumbuhan dana murah atau CASA, baik dari giro maupun tabungan.

Baca Juga: Meski Membaik, Permasalahan Likuiditas Tetap Membayangi Bank-Bank Raksasa RI

Rian menambahkan, kepercayaan nasabah korporasi dan ritel yang menempatkan dananya di BNI turut mendorong pertumbuhan, sementara deposito tumbuh lebih moderat.

“Secara umum, kondisi likuiditas BNI saat ini dalam posisi yang sehat dan terjaga,” pungkasnya. 

Selanjutnya: OTT Wamenaker Noel Membuka Tabir Maraknya Praktik Pemerasan Sertifikat K3

Menarik Dibaca: Peringatan Dini BMKG Cuaca Besok (22/8), Provinsi Ini Siaga Waspada Hujan Lebat

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
[Intensive Workshop] AI-Powered Scenario Analysis Procurement Strategies for Competitive Advantage (PSCA)

[X]
×