Reporter: Dea Chadiza Syafina | Editor: Hendra Gunawan
JAKARTA. Bank Central Asia (BCA) masih mempelajari laporan keuangan bank yang menjadi incarannya. Presiden Direktur BCA, Jahja Setiaatmadja mengungkapkan, pihaknya masih membutuhkan waktu untuk mempelajari laporan keuangan masing-masing bank yang kiranya bisa diakusisi oleh BCA.
Jahja bilang, BCA tidak terburu-buru dalam proses akuisisi ini. Sebab, perseroan akan mempelajari secara detail, calon bank yang akan diakusisi itu. Menurut Jahja, bank dengan kode emiten BBCA ini melirik bank yang mencatatkan rapor bagus di tengah kondisi perbankan yang melambat ini.
"Kami masih membutuhkan waktu beberapa bulan lagi untuk mempelajari detail laporan keuangan bank-bank yang bisa kami akuisisi. Tunggu beberapa bulan lagi. Bank yang kinerjanya cukup baik di tengah kondisi sulit seperti ini, mungkin itu yang menurut kami baik," kata Jahja di Jakarta, Selasa (5/4).
Jahja bilang, BCA masih menunggu untuk proses akuisisi lantaran menunggu harga jual bank menjadi lebih murah. "Kami masih menunggu, karena kondisi sekarang masih sulit. Kalau dapat yang murah tentu lebih baik," ucapnya.
Catatan saja, bank milik grup Djarum ini mulai melirik beberapa bank dengan kategori bank umum kelompok usaha (BUKU) 1 dan 2 atau bank yang memiliki modal mulai di bawah Rp 1 triliun hingga Rp 5 triliun. BCA bahkan optimis bisa mengakuisisi hingga dua bank.
BCA mengincar bank yang berfokus di sektor perdagangan. Rencana akuisisi tersebut sudah masuk dalam rencana bisnis bank (RBB) BCA tahun 2015. Dengan begitu, akuisisi bisa langsung dilakukan jika kesempatan muncul dan tidak perlu lagi merumuskan rencana kepada Otoritas Jasa Keuangan (OJK).
Bank dengan kategori BUKU 1 dan BUKU 2 yang dilirik BCA adalah bank dengan rekam jejak kinerja yang bagus dan dijual dengan harga yang tidak terlalu mahal. BCA tengah meneliti bank-bank kategori BUKU 1 dengan price book value (PBV) antara 1 sampai dengan maksimum 2.
Jahja bilang, tahun ini merupakan peluang yang baik bagi bank dengan kode emiten BBCA ini untuk mengakuisisi bank kecil lainnya. Sebab, PBV perbankan sedikit melandai lantaran kinerja perbankan tahun 2014 kemarin, kurang moncer. Bahkan, BCA sudah menyiapkan total dana sebesar Rp 1,5 triliun untuk rencana anorganik.
Dana itu termasuk untuk suntikan dana kepada anak-anak perusahaan BCA. "Kami sediakan Rp 1,5 triliun, termasuk untuk anak usaha. Saya perkirakan anak usaha hanya butuh Rp 500 miliar. Jadi sediakan Rp 1 triliun untuk akuisisi bank baru," ujar Jahja.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News