kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.533.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.180   20,00   0,12%
  • IDX 7.096   112,58   1,61%
  • KOMPAS100 1.062   21,87   2,10%
  • LQ45 836   18,74   2,29%
  • ISSI 214   2,12   1,00%
  • IDX30 427   10,60   2,55%
  • IDXHIDIV20 514   11,54   2,30%
  • IDX80 121   2,56   2,16%
  • IDXV30 125   1,25   1,01%
  • IDXQ30 142   3,33   2,39%

Akuisisi Danamon oleh DBS mendekati final


Jumat, 22 Maret 2013 / 15:49 WIB
Akuisisi Danamon oleh DBS mendekati final
Realisasi investasi tahun 2021 bergantung dari investasi sektor tambang dan logam di kuartal IV ini. KONTAN/Fransiskus Simbolon


Sumber: Bloomberg |

HONG KONG/SINGAPURA/JAKARTA. Akuisisi PT Bank Danamon Indonesia Tbk (BDMN) oleh DBS Group Holding Ltd diharapkan rampung bulan ini. Informasi tersebut diungkapkan oleh Chairul Tanjung (CT) yang merupakan penasihat ekonomi Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).

Menurut CT, Otoritas Perbankan Singapura dan Bank Indonesia (BI) mendekati kesepakatan untuk memperbolehkan industri perbankan saling berekspansi.

"Kami ingin, negara tetangga bisa seperti keluarga. Kami baik pada mereka diharapkan mereka juga baik pada kita," ujar CT, yang merupakan pemilik sekaligus petinggi CT Corp juga pemilik PT Bank Mega Tbk (MEGA).

Masih menurut CT yang mendapat informasi dari bank sentral, BI dan Monetary Authority of Singapore (MAS) telah "sepaham".

BI menargetkan persetujuan akuisisi selesai bulan ini meskipun tenggat waktu tersebut bisa mundur beberapa pekan. Namun seorang pejabat BI menolak menjelaskan status kesepakatan tersebut.

Diperkirakan, setelah BI menyetujui akuisisi BDMN oleh DBS, secara bertahap Singapura akan mengumumkan pemberian lisensi operasional bagi bank-bank dari Indonesia.

Sumber Bloomberg memastikan, DBS baru-baru ini melakukan pembicaraan dengan BI mengenai struktur akuisisi dan peta kepemilikan akhir. Dua orang sumber ini menolak disebut identitasnya karena kesepakatan itu bersifat rahasia.

Seperti diketahui, akuisisi yang ditaksir senilai US$ 6,77 miliar itu tertunda hampir setahun karena BI menghendaki akses yang lebih besar bagi bank-bank Indonesia di Singapura.

Karen Ngui, juru bicara DBS, bank terbesar di Asia Tenggara yang berbasis di Singapura menolak berkomentar.

"Kami tidak dalam posisi untuk mengomentari regulator. Kami akan terus mematuhi aturan dan kebijakan BI," ujar, Direktur Keuangan Danamon, Vera Eve Lim.

Stephen Forshaw, juru bicara Temasek juga menolak memberi konfirmasi. “Saya tidak mau mengomentari spekulasi pasar,” ujarnya.

Sebelumnya, Chief Executive Officer DBS, Piyush Gupta pada 6 Februari optimis, berdasarkan sinyal dari BI, akuisisi tersebut akan berjalan lancar.

Banyak yang menilai, persetujuan otoritas perbankan akan membantu DBS dalam mendapatkan Danamon akan membuat bank itu mendulang untung lebih besar. Selain itu, hal ini juga akan mempermudah bank asing lainnya mencaplok bank-bank lokal. Terakhir, yang gencar diberitakan adalah Mitsubishi UFJ Financial Group Inc yang berniat mencaplok PT Bank Tabungan Pensiunan Nasional Tbk (BBTN).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×