Reporter: Ferry Saputra | Editor: Herlina Kartika Dewi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Asuransi Allianz Life Indonesia (Allianz Life) yang menggarap lini bisnis asuransi jiwa dan kesehatan mencatatkan kinerja positif pada 2024.
Country Manager & President Director Allianz Life Indonesia Alexander Granz menerangkan pendapatan premi bruto perusahaan tercatat sebesar Rp 16,5 triliun pada 2024.
"Nilai itu meningkat 9,27%, jika dibandingkan dengan pencapaian tahun sebelumnya," ungkapnya dalam keterangan resmi, Kamis (8/5).
Lebih lanjut, Granz mengatakan Allianz Life telah membayarkan klaim kepada nasabah sebesar Rp 4,18 triliun pada 2024. Dari jumlah klaim yang dibayarkan, dia menyebut porsi klaim meninggal dunia sebesar 29%, kemudian klaim kesehatan 46%, dan klaim kondisi penyakit kritis sebesar 11%.
"Hasil itu sejalan dengan tren tingginya klaim asuransi kesehatan yang sedang terjadi di industri," tuturnya.
Baca Juga: Allianz Life Catat Kenaikan Premi Asuransi Endowment Rp 500 Miliar di Kuartal I-2025
Granz menerangkan Allianz Life tercatat membukukan total aset sebesar Rp 36,1 triliun dan ekuitas sebesar Rp 6,4 triliun pada 2024.
Sementara itu, Granz menyebut Risk Based Capital (RBC) perusahaan masih berada jauh di atas batas ketentuan Otoritas Jasa Keuangan, yaitu sebesar 262% pada 2024.
Ke depannya, dia menyampaikan Allianz Life terus berkomitmen untuk menyediakan solusi perlindungan yang komprehensif, baik melalui produk unitlink yang fleksibel maupun asuransi jiwa tradisional.
Baca Juga: Allianz Life Indonesia Gandeng Bank QNB Indonesia Luncurkan Produk LegacyPro
Sebagai informasi, Allianz Indonesia melalui 3 entitas bisnisnya, yaitu PT Asuransi Allianz Life Indonesia (Allianz Life), PT Asuransi Allianz Life Syariah Indonesia (Allianz Syariah), dan PT Asuransi Allianz Utama Indonesia (Allianz Utama) mencatatkan pendapatan premi bruto atau Gross Written Premium (GWP) sebesar Rp 19 triliun pada 2024.
Adapun total klaim gabungan ketiga entitas sebesar lebih dari Rp 5,1 triliun pada 2024 dan total aset gabungan mencapai lebih dari Rp 41,4 triliun pada 2024.
Selanjutnya: BPJS Ketenagakerjaan Fokus Tingkatkan Pertumbuhan Peserta Pekerja Informal pada 2025
Menarik Dibaca: Ekonom Sarankan Ini Agar Kinerja Waskita Optimal
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News