Reporter: Aulia Ivanka Rahmana | Editor: Putri Werdiningsih
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Asuransi Allianz Life Indonesia (Allianz Life) resmi meluncurkan produk asuransi penyakit kritis bar yakni Asuransi Allianz Critical Plus.
Country Manager & Direktur Utama Allianz Life, Alexander Grenz memandang bahwa penyakit kritis dapat mengganggu stabilitas finansial keluarga. Melalui produk tersebut, pihaknya berharap bisa meminimalisir risiko dampak finansial yang terjadi.
"Allianz Critical Plus dirancang untuk membantu nasabah meminimalkan risiko finansial agar tetap dapat fokus pada proses pemulihan," ujarnya dalam peluncuran produk Allianz, Kamis (22/5).
Baca Juga: Allianz Life & HSBC Rilis Produk Investasi Smartwealth Rupiah Multi Asset Income Fund
Produk Allianz Critical Plus menghadirkan berbagai manfaat utama, termasuk, perlindungan penyakit kritis komprehensif hingga 150% uang pertanggungan untuk penyakit tahap lanjut.
Kemudian perlindungan 25% uang pertanggungan untuk penyakit kritis tahap awal. Pembebasan premi pasca diagnosis penyakit kritis tahap awal. Serta pengembalian premi di akhir masa perlindungan atau 150% dari total premi jika tertanggung meninggal dunia.
Baca Juga: Allianz Indonesia Bayarkan Rp 5 Triliun Klaim Jiwa dan Kesehatan pada Tahun 2024
Chief Product Officer Allianz Life Indonesia Cheang Khai Au menambahkan bahwa produk ini dikembangkan untuk menjawab kebutuhan perlindungan generasi muda yang semakin menyadari pentingnya kesehatan dan perencanaan keuangan.
“Allianz Critical Plus hadir sebagai solusi inovatif dengan manfaat ekstra untuk memberikan keamanan finansial bagi keluarga di masa sulit,” tuturnya.
Sepanjang tahun 2024, perusahaan telah membayarkan klaim penyakit kritis sebesar Rp 560 miliar untuk lebih dari 2.800 kasus. Allianz menyebut, klaim yang dibayarkan kepada nasabah dalam tiga tahun terakhir paling banyak adalah penyakit kanker, penyakit jantung, dan stroke.
Selanjutnya: Mengenal Silika Produk Sampingan Panas Bumi Yang Bisa Jadi Pupuk
Menarik Dibaca: Mengenal Silika Produk Sampingan Panas Bumi Yang Bisa Jadi Pupuk
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News