Reporter: Andri Indradie | Editor: Uji Agung Santosa
JAKARTA. Sejak terbit kali pertama pada April tiga tahun lalu, jumlah e-money alias uang elektronik terus meningkat. Berdasarkan data Bank Indonesia (BI) akhir April 2010, jumlah e-money tumbuh 28,96% dari 2,9 juta pada akhir 2009 menjadi 3,74 juta.
Meskipun demikian, jumlah dan nilai transaksi menurun masing-masing 0,5% dan 24,59%. Jumlah transaksi per Desember 2009 sebanyak 2,01 juta turun jadi 2 juta transaksi per April 2010. Sedangkan nilai transaksi turun dari Rp 64,7 miliar menjadi Rp 48,79 miliar.
Ini artinya, penggunaan e-money sebagai alat pembayaran makin menurun. Penurunan nilai transaksi tertinggi tercatat pada bulan April 2010, yaitu 24% dari Rp 64,42 miliar per akhir Maret 2010 menjadi Rp 48,79 miliar.
Padahal, jumlah merchant tercatat mengalami pertumbuhan. Per Desember 2009, terdapat 2.891 dengan 23.120 terminal. Dalam empat bulan, jumlah merchant menjadi 3.910 dengan 26.360 terminal.
Di sisi lain, dana float tumbuh 4,13% dari Rp 75,03 miliar per Desember 2009 menjadi Rp 78,13 pada akhir April 2010. Sementara jumlah penerbit hingga kini masih 9 penerbit, yaitu lima bank dan empat lembaga non bank.
Mereka adalah Bank Central Asia (BCA), Bank Mandiri, Bank Negara Indonesia (BNI), Bank Mega, dan Bank Pembangunan Daerah (BPD) DKI Jakarta. Sisanya, empat lembaga keuangan non bank terdiri dari PT Telkomsel, PT Telkom, PT Indosat, dan PT Skye Sab
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News