kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.662.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.280   55,00   0,34%
  • IDX 6.743   -132,96   -1,93%
  • KOMPAS100 996   -6,22   -0,62%
  • LQ45 785   7,24   0,93%
  • ISSI 204   -4,64   -2,22%
  • IDX30 407   4,40   1,09%
  • IDXHIDIV20 490   7,18   1,49%
  • IDX80 114   0,52   0,46%
  • IDXV30 118   0,81   0,69%
  • IDXQ30 135   1,91   1,44%

Aset Perbankan Syariah Menggemuk


Selasa, 10 Maret 2009 / 09:14 WIB
Aset Perbankan Syariah Menggemuk


Sumber: Kontan |

JAKARTA. Kendati krisis masih bergejolak, industri perbankan syariah mampu menunjukkan pertumbuhan aset yang bongsor. Data statistik yang dilansir Bank Indonesia (BI) memperlihatkan, pada akhir Januari 2009 lalu, aset perbankan syariah di luar BPR syariah mencapai Rp 51,81 triliun, melejit 44,4% dibandingkan posisi per akhir Januari 2008, yakni sebesar Rp 35,87 triliun.

Dibanding Desember 2008, aset perbankan syariah pada Januari 2009 itu meningkat Rp 2,25 triliun atau 4,5%. "Itu memang wajar karena ekspansi pembiayaan perbankan syariah juga cukup tinggi," ujar Adiwarman A. Karim, Anggota Dewan Syariah Nasional (DSN), akhir pekan lalu.

Pada periode Januari 2008-Januari 2009, kucuran pembiayaan syariah meningkat Rp 11,09 miliar, atau naik 40,9% menjadi Rp 38,2 miliar.

Selain itu, jumlah outlet perbankan syariah juga terus bertambah. Tanpa memasukkan gerai BPR syariah, jumlah outlet perbankan syariah pada Januari 2008 baru 603 gerai. Tapi pada akhir Januari 2009, jumlahnya telah bertambah menjadi 696 gerai. Arti, rata-rata per bulan ada penambahan tujuh hingga delapan outlet.

Ekspansi pembiayaan dan gerai perbankan syariah tahun ini boleh jadi akan semakin kencang. Beberapa bank berencana meningkatkan bisnis syariah dengan mengubah unit usaha syariah menjadi bank umum syariah. Beberapa investor asing juga disebut tertarik masuk ke perbankan syariah.

Tentu, ini kabar menggembirakan bagi BI yang menargetkan nilai aset perbankan syariah akan mencapai Rp 80 triliun hingga Rp 90 triliun pada akhir tahun ini.

Hingga Januari 2009, profitabilitas perbankan syariah juga baik. Data statistik BI menunjukkan, pendapatan operasional bank syariah di luar BPR syariah mencapai Rp 635 miliar per Januari 2009, naik 33% dari Rp 477 miliar pada Januari 2008. Tapi laba bersihnya hanya tumbuh 8% dari Rp 77 miliar menjadi Rp 83 miliar.

Hasil tersebut bisa dibilang sebuah prestasi. Sebab, di tengah krisis finansial global, banyak bank konvensional terpaksa mencatatkan penurunan laba. "Banyak bank konvensional labanya turun karena mereka menaruh dana di surat berharga di luar negeri," ucap Ari Purwandono, Direktur Bisnis Bank Umum Syariah PT BRI Tbk, akhir pekan lalu.

Ari menjelaskan, bank syariah tidak menempatkan dananya di transaksi yang bersifat spekulatif, seperti produk derivatif, karena bertentangan dengan prinsip syariah.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU

[X]
×