Reporter: Ferry Saputra | Editor: Tri Sulistiowati
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Asuransi Astra Buana (Asuransi Astra) tak memungkiri bahwa persaingan pasar untuk asuransi kesehatan kumpulan atau korporasi begitu ketat.
Presiden Direktur Asuransi Astra Maximiliaan Agatisianus mengatakan pada dasarnya perusahaan asuransi yang bisa memasarkan produk asuransi kesehatan kumpulan bukan cuma asuransi umum saja, melainkan beririsan juga dengan asuransi jiwa.
"Oleh karena itu, ketat banget pasti kompetisinya," katanya saat ditemui di kawasan Jakarta Pusat, Rabu (17/11).
Mengingat kompetisi yang ketat, Maximiliaan mengatakan Asuransi Astra tak akan berfokus bertarung lewat pengenaan tarif premi. Dia bilang perusahaan berusaha untuk menggaet nasabah di segmen kumpulan dengan memaksimalkan layanan.
Baca Juga: Strategi Prudential Optimalkan Pertumbuhan Premi pada 2025
"Kami pikir kalau hanya jual asuransinya saja, akan jadi commodity. Berarti bertarung dengan harga. Kami mau bertarung dengan service, makanya menghadirkan fitur-fitur yang pemain lain tidak punya. Kepuasan pelanggan paling utama," tuturnya.
Lebih lanjut, Maximiliaan mengungkapkan tak menutup kemungkinan Asuransi Astra akan menggarap bisnis asuransi kesehatan retail ke depannya. Hanya saja, saat ini dinilai asuransi kesehatan kumpulan masih memiliki potensi pertumbuhan yang bagus dibandingkan retail.
"Kami masih eksplorasi (asuransi kesehatan retail). Namun, saat ini, kami masih fokus di employee benefit," ucapnya.
Adapun kontribusi lini asuransi kesehatan yang semuanya merupakan segmen kumpulan atau korporasi mencapai 20% terhadap total premi perusahaan. Berdasarkan laporan keuangan perusahaan, Asuransi Astra mencatatkan pendapatan premi sebesar Rp 5,93 triliun per September 2025, atau meningkat 10,84% secara Year on Year (YoY).
Baca Juga: OJK: Papua Selatan Jadi Provinsi dengan Pertumbuhan Pembiayaan Multifinance Terbesar
Selanjutnya: Membedah Dampak Redenominasi Rupiah untuk Perekonomian
Menarik Dibaca: Naik Lagi ke Level 8.414, IHSG Kembali Mendekati Level Tertinggi (17/11)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News













