Reporter: Ferry Saputra | Editor: Anna Suci Perwitasari
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pertumbuhan piutang pembiayaan industri multifinance terus menunjukkan perlambatan. Meskipun demikian, Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mencatat Papua Selatan menjadi provinsi dengan pertumbuhan terbesar.
Kepala Eksekutif Pengawas Lembaga Pembiayaan, Perusahaan Modal Ventura, Lembaga Keuangan Mikro dan Lembaga Jasa Keuangan Lainnya OJK Agusman mengatakan piutang pembiayaan multifinance di Provinsi Papua Selatan mencapai Rp 696,54 miliar per September 2025.
"Provinsi Papua Selatan mengalami pertumbuhan piutang pembiayaan terbesar, yaitu sebesar 126,49% secara Year on Year (YoY)," ujarnya dalam lembar jawaban RDK OJK, Selasa (11/11/2025).
Baca Juga: AFPI: Masalah di Fintech Lending Berpotensi Pengaruhi Pendanaan dari Lender Perbankan
Agusman menerangkan, pertumbuhan di Provinsi Papua Selatan, antara lain disebabkan adanya peningkatan penyaluran pembiayaan alat-alat berat yang mencapai Rp 351,58 miliar per September 2025.
Mengenai kinerja industri, OJK mencatat piutang pembiayaan perusahaan multifinance mencapai Rp 507,14 triliun per September 2025. Nilai piutang pembiayaan per September 2025 tumbuh 1,07% secara tahunan atau YoY.
Jika ditelaah, pertumbuhan September 2025 terbilang melambat, jika dibandingkan posisi Agustus 2025. Adapun per Agustus 2025 tumbuh 1,26% YoY, dengan nilai Rp 505,59 triliun.
Sementara itu, profil risiko pembiayaan tetap terjaga, yang mana Non Performing Financing (NPF) net tercatat sebesar 0,84% per September 2025. Adapun angka tersebut membaik dari pencapaian bulan sebelumnya yang sebesar 0,85%.
Adapun NPF gross perusahaan pembiayaan per September 2025 sebesar 2,47%. Angka itu terbilang membaik, jika dibandingkan posisi bulan sebelumnya yang mencapai 2,51%.
Selanjutnya: Rasio Dividen 2x Bunga Deposito, Pembayaran Dividen Jumbo Ini Cum Date Senin (17/11)
Menarik Dibaca: 4 Buku Finance Terbaik untuk Pemula yang Ingin Atur Uang dan Investasi
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News













