kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Asuransi jiwa kurangi porsi deposito


Selasa, 17 Mei 2016 / 11:42 WIB
Asuransi jiwa kurangi porsi deposito


Reporter: Tendi Mahadi | Editor: Dupla Kartini

JAKARTA. Perusahaan asuransi jiwa mulai mengurangi penempatan dana di deposito perbankan lantaran return yang mengecil. Ini seiring tren penurunan suku bunga deposito perbankan. Sebagai gantinya, perusahaan asuransi mulai gencar berburu produk investasi di pasar modal.

Togar Pasaribu, Direktur Eksekutif Asosiasi Asuransi Jiwa Indonesia (AAJI) mengatakan, bagi industri asuransi jiwa, deposito tidak lagi dilihat sebagai instrumen investasi. Kalaupun masih ada yang memarkir dana di deposito lebih karena menyesuaikan dengan potensi klaim yang harus dibayar pada satu periode tertentu. Agar pembayarannya lancar, maka disimpan di deposito yang mudah dicairkan.

Tren penurunan penempatan dana di deposito sudah terlihat sejak tahun lalu. Pada Desember 2015, investasi di deposito sempat mencapai Rp 48,36 triliun. Lalu di Februari 2016 turun menjadi Rp 45,33 triliun. Terakhir, per Maret 2016 turun lagi menjadi Rp 45,11 triliun. Dari total investasi, porsi deposito surut menjadi 15% dari 17%.

Tahun lalu, penempatan investasi di deposito karena pertimbangan kondisi pasar modal yang fluktuatif. Namun saat ini, kondisi pasar modal perlahan membaik sehingga sudah saatnya kembali ke instrumen pasar modal, seperti obligasi negara.

Dus, penempatan dana asuransi jiwa di surat utang negara (SUN) pun meningkat dari Rp 45,1 triliun di akhir 2015 menjadi Rp 46,6 triliun di kuartal pertama tahun ini.

Hendrisman Rahim, Direktur Utama PT Asuransi Jiwasraya mengakui, pihaknya mencari instrumen invstasi dengan imbal hasil atau yield yang lebih tinggi. Salah satunya obligasi BUMN sektor infrastruktur  yang rencananya akan disetarakan hitungannya dengan SUN.

PT FWD Life Indonesia juga berburu investasi pasar modal.  Jens Reisch, Wakil Direktur Utama menyebut, tahun ini FWD akan makin banyak mendiversifikasi investasi seperti di SUN. Ia bilang, pada tahun lalu deposito masih mendominasi investasi FWD Life. "Namun kebijakan kami tetap mementingkan keamanannya," tandasnya.     

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×