kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45898,78   -24,72   -2.68%
  • EMAS1.326.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Asuransi mendongkrak porsi ritel


Selasa, 14 April 2015 / 11:16 WIB
Asuransi mendongkrak porsi ritel
ILUSTRASI. Kode Redeem Genshin Impact November 2023 dari yang Terbaru hingga yang Masih Aktif


Reporter: Tendi Mahadi | Editor: Yudho Winarto

JAKARTA. Pasar ritel semakin menjadi andalan perusahaan asuransi. Sejumlah perusahaan asuransi pun gencar memperbesar pasar ritel tahun ini. Margin yang biasanya lebih tinggi membuat pesona segmen ini kian menarik.

Asuransi Jiwa Bersama (AJB) Bumiputera 1912, misalnya, bakal terus mempertahankan pasar ritel sebagai kontributor terbesar perolehan preminya. Sebab, bisnis di segmen tersebut lebih menguntungkan dibandingkan dengan asuransi kumpulan.

Nurseto, Direktur Bumiputera, menyatakan, margin dari penjualan produk individu lebih besar ketimbang asuransi kumpulan. "Biaya di asuransi kumpulan lebih besar sehingga keuntungannya lebih kecil," katanya kemarin (13/4).

Salah satu biaya yang menjadi penyebab margin di segmen kumpulan tipis adalah fee untuk jasa aktuaris. Selain itu, tarif segmen kumpulan biasanya lebih kompetitif.

Makanya, kontribusi asuransi untuk pasar individu yang mencapai 85% dari total premi AJB Bumiputera tahun lalu bakal dipertahankan. Sementara, untuk asuransi kumpulan, porsinya masih ada di angka 15% tahun ini.

Sekadar informasi, sampai akhir tahun ini AJB Bumiputera mematok target premi sebanyak Rp 7,8 triliun. Artinya, dari jumlah itu sebesar Rp 6,7 triliun akan disumbang dari produk asuransi individu.

PT Asuransi Jiwa Inheatlh Indonesia tak mau ketinggalan menggeber bisnis asuransi jiwa di segmen ritel. Meski tetap fokus di pasar kumpulan, Inhealth akan mendongkrak porsi premi dari segmen perorangan tahun ini.

Menurut Dikdik Yustandi, Direktur Inhealth, sumbangan dari segmen individu tahun lalu sudah menyentuh angka 20%. Sedang sisanya premi tahun 2014 yang 80% berasal dari segmen kumpulan.

Dikdik memperkirakan, segmen asuransi ritel bakal naik di 2015. "Porsinya menjadi minimal akan mencapai 25% tahun ini," ujarnya.

Inhealth menargetkan perolehan premi tahun ini mencapai Rp 2,6 triliun. Dengan begitu, minimal premi sebesar Rp 650 miliar berasal dari segmen individu. Inhealth bakal memaksimalkan produk asuransi nonkesehatan. Contohnya, memperbanyak kerjasama dengan perbankan untuk memasarkan produk-produk asuransi jiwa kredit.

PT Asuransi Jiwa Tugu Mandiri juga menargetkan penetrasi yang lebih dalam di segmen ritel tahun ini. Sejumlah upaya sudah disiapkan untuk memperbesar premi dari segmen perorangan.

Fauzi Arfan, Pejabat sementara Direktur Utama Tugu Mandiri, mengatakan, kontribusi premi segmen ritel baru sekitar 10% dari total premi tahum lalu. "Tahun ini kami harapkan bisa meningkat menjadi 20%," ucap dia.

Salah satu upaya Tugu Mandiri untuk mengerek kinerja dari segmen ritel adalah, dengan memperbanyak portofolio produk untuk ritel. Di sisi lain, penguatan tenaga pemasaran di pasar tersebut juga bakal dilakukan melalui penambahan jumlah agen.

Peningkatan produk penjualan dari ritel, Fauzi menambahkan, juga akan dilakukan dengan memasarkannya ke nasabah korporasi Tugu Mandiri. Sehingga, nantinya nasabah kumpulan bisa melengkapi beberapa produk perlindungan secara mandiri.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×