Reporter: Umi Kulsum | Editor: Dessy Rosalina
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pelaku asuransi umum dalam negeri masih optimistis di penghujung tahun ini premi asuransi properti akan kembali bergairah setelah sempat lesu. Maklum saja, data Asosiasi Asuransi Umum Indonesia (AAUI) mencatat, pada semester satu tahun ini, premi asuransi properti mengalami penurunan 7% secara tahunan menjadi Rp 8,09 triliun.
Padahal di periode yang sama tahun kemarin, asuransi umum masih mampu mencatatkan premi sebesar Rp 8,70 triliun. Sebelumnya, Ketua AAUI Dadang Sukresna juga mengakui, kondisi ekonomi dalam negeri masih cukup menantang.
Plus secara industri asuransi umum pada paruh pertama tahun ini masih susut 4%. Ia optimistis kinerja asuransi properti masih akan tumbuh positif, apalagi ini merupakan salah satu lini bisnis penyumbang kontribusi terbesar.
"Kami harapkan kinerja asuransi umum keseluruhan masih bisa tumbuh 7%-10% sampai akhir tahun ini," ujar Dadang kepada Kontan.co.id, baru-baru ini.
Faktor ekonomi dalam negeri yang melambat juga turut menyeret bisnis asuransi properti milik PT Asuransi Wahana Tata alias Aswata.
"Sampai kuartal ketiga, pertumbuhan hampir tidak ada alias flat," ujar Presiden Direktur Aswata Christian Wanandi kepada Kontan.co.id, Jumat (27/10).
Aswata masih berkeyakinan dengan mengejar target premi Rp 2 triliun sampai akhir tahun ini. Apalagi biasanya perolehan premi akan lebih menjulang di kuartal empat.
Aswata berharap dengan membaiknya kondisi makro ekonomi dalam negeri bisa membantu meningkatkan premi asuransi properti. "Semoga ada pertumbuhan 4%-5% sampai akhir tahun," ujar Christian.
Asal tahu saja, saat ini kontribusi asuransi properti terbilang besar yakni 30% dari total premi Aswata sampai kuartal III 2017 sebesar Rp 1,2 triliun.
"Kami akan tingkatkan layanan dan penjualan produk asuransi properti yang baru," ungkap Christian.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News