Reporter: Ferry Saputra | Editor: Tri Sulistiowati
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT AXA Mandiri Financial Services (AXA Mandiri) mencatatkan peningkatan aset pada semester I-2025. Berdasarkan laporan keuangan yang dipublikasikan perusahaan di situs resmi (unaudited), AXA Mandiri mencatat total aset sebesar Rp 42,17 triliun pada semester I-2025. Nilainya meningkat 4,72%, jika dibandingkan periode sama tahun sebelumnya.
Direktur Keuangan AXA Mandiri Aayush Poddar mengatakan salah satu penyebab peningkatan aset tersebut, yakni adanya peningkatan aset investasi melalui pengelolaan aset investasi yang hati-hati.
"Kami mengalokasikan investasi ke instrumen yang memberikan imbal hasil yang optimal dengan memperhatikan faktor risiko," katanya kepada Kontan, Kamis (11/9).
Jika menelaah laporan keuangan, total aset investasi AXA Mandiri mencapai Rp 39,78 triliun pada semester I-2025. Nilainya meningkat 3,59%, jika dibandingkan periode sama tahun lalu.
Baca Juga: Premi Asuransi Jiwa Kredit Masih Tertekan, Begini Strategi Ciputra Life
Ke depannya, Aayush menerangkan AXA Mandiri akan terus berinvestasi dalam teknologi untuk menghadirkan pengalaman nasabah yang memuaskan, sekaligus mendukung terciptanya proses bisnis yang lebih efektif dan efisien.
Sementara itu, Aayush juga menyampaikan sejumlah tantangan yang bisa mengganggu pertumbuhan aset perusahaan. Dia bilang salah satu tantangan utama yang dihadapi, yakni volatilitas pasar keuangan. Kondisi itu dipengaruhi oleh berbagai faktor global dan domestik, seperti perubahan suku bunga, dinamika makro ekonomi, serta ketidakstabilan geopolitik baik di tingkat internasional maupun nasional.
"Beberapa faktor lain yang turut berkontribusi, antara lain situasi politik dalam negeri, kondisi makro ekonomi Indonesia, konflik Timur Tengah, serta kebijakan tarif ekspor-impor dari pemerintah Amerika Serikat," tuturnya.
Selain itu, Aayush menerangkan tantangan lain yang dihadapi adalah meningkatnya persaingan di industri asuransi. Dia menyebut perusahaan lokal maupun internasional secara agresif menawarkan produk serupa ke segmen pasar yang sama.
"Kondisi itu mendorong kami untuk terus berinovasi, berpikir kreatif, menghadirkan nilai tambah yang unik, serta meningkatkan kualitas layanan agar tetap relevan dan menjadi pilihan utama perlindungan bagi nasabah," ujar Aayush.
Sebagai informasi, Asosiasi Asuransi Jiwa Indonesia (AAJI) mencatat aset industri asuransi jiwa pada semester I-2025 sebesar Rp 630,53 triliun atau tumbuh sebesar 2,2% secara Year on Year (YoY).
Baca Juga: Prudential dan Kemenkes Bersinergi Perkuat Data Kesehatan Nasional
Selanjutnya: Harga AION UT Mulai Rp 325 Juta, Begini Cara GAC Indonesia Perkuat Posisi di Pasar EV
Menarik Dibaca: Cek Kinerja Kredit Hilirisasi Bank Mandiri Disini
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News