Reporter: Laurensius Marshall Sautlan Sitanggang | Editor: Herlina Kartika Dewi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Bank Muamalat Indonesia Tbk akan menggelar rapat umum pemegang saham luar biasa (RUPSLB). RUPSLB kali ini dilakukan sehubungan dengan rencana penambahan modal perseroan dengan memberikan hak memesan efek terlebih dahulu (HMETD) alias rights issue.
Dalam keterbukaannya kepada Bursa Efek Indonesia (BEI) yang dikutip Kontan.co.id Rabu (5/9), Bank Muamalat menyatakan RUPSLB ini akan dilangsungkan pada kuartal III-2018 tepatnya pada 18 Oktober di Jakarta.
Sehubungan dengan aksi korporasi tersebut, perseroan akan melakukan penambahan modal melalui penawaran umum terbatas (PUT) VI dengan skema HMETD. Perseroan antara lain akan mengeluarkan saham seri B dengan nilai nominal Rp 100 per saham dalam jumlah maksimal 20 miliar saham baru.
HMETD yang diterbitkan dalam PUT VI ini nantinya akan memberikan hak kepada para pemegang saham perseroan untuk membeli saham baru. Saham baru ini tidak terdaftar di Bursa Efek Indonesia dan akan diklasifikasikan sebagai modal inti (tier-1).
Sementara jangka waktu antara tanggal persetujuan RUPSLB sehubungan dengan PUT VI antara lain tidak lebih dari 12 bulan setelah pernyataan pendaftaran PUT VI efektif.
Manajemen Muamalat menegaskan, dalam PUT BI apabila tidak ada atau sebagian dari pemegang saham yang melakukan HMETD yang mereka miliki. Maka seluruh pemegang saham tidak melaksanakan HMETD miliknya. Artinya, persentase kepemilikannya atas perseroan akan terdelusi hingga sebanyak-banyaknya 66,21%.
Dalam keterangannya Bank Muamalat mengatakan, dana yang diperoleh lewat aksi korporasi ini akan digunakan untuk memperkuat struktur permodalan perseroan guna mengembangkan kegiatan pembiayaan yang merupakan kegiatan usaha utama perseroan. Serta, untuk mendukung pertumbuhan bisnis Bank Muamalat.
Sebagai tambahan informasi, merujuk pada situs resmi perseroan, Rabu (5/9) tiga besar pemilik saham Muamalat adalah Islamic Development Bank dengan 32,74%, Bank Boubyan 22%, dan Atwill Holdings Limited 17,91%.
Kemudian, National Bank of Kuwait 8,45%, IDF Investment Foundation 3,48%, BMW Holdings Limited 2,84%, Reza Rhenaldi Syaiful 1,67%, Dewi Monita 1,67%, Andre Mirza Hartawan 1,66%, Koperasi Perkayuan Apkindo-MPI 1,39%, dan pemegang lainnya 1,39%.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News