Reporter: Dina Mirayanti Hutauruk | Editor: Dina Hutauruk
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Bank Saqu berkomitmen memperkuat dan mempercepat pertumbuhan usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) di tanah air dengan strategi dan pendekatan inovatif.
Layanan perbankan digital dari PT Bank Jasa Jakarta yang dimiliki oleh Astra Financial dan WeLab ini melihat bahwa UMKM memegang peran vital dalam perekonomian Indonesia. Berdasarkan data Kementerian Koperasi dan UKM, UMKM menyumbang lebih dari 60% terhadap Produk Domestik Bruto (PDB).
Salah satu upaya bank ini mendukung UMKM adalah dengan menggelar program Solopreneur Academy 2025. Ini merupakan sebuah program pelatihan dan inkubasi komprehensif yang dirancang khusus untuk memberdayakan para solopreneur Indonesia.
Tren bekerja secara mandiri saat semakin meningkat di tengah percepatan digitalisasi dan pertumbuhan ekonomi kreatif. Bagi banyak individu yang ingin membangun bisnis sendiri tanpa tim besar, menjadi solopreneur adalah pilihan yang menarik sekaligus menantang.
Baca Juga: Bank Saqu Lakukan Pilot Project untuk Direct Loan yang Akan Meluncur Tahun 2025
Pada tahun ini, Bank Saqu menggelar Solopreneur Academy 2025 berkolaborasi dengan Ideafriends, komunitas kreatif yang kritis terhadap perkembangan dan tren di Indonesia dari Ideafest (Samara Group). Tahun ini, program tersebut fokus menyasar sektor industri kreatif,
Angela Lew Dermawan, Chief Digital Business Officer PT Bank Jasa Jakarta mengatakan, pengembangan solopreneur di Indonesia dilakukan melalui program berkelanjutan. “Setelah keberhasilan Solopreneur Academy 2024, kami terus aktif mendampingi para anggota angkatan pertama dan memantau perkembangan mereka. Komitmen ini kami perkuat di Solopreneur Academy 2025 melalui kolaborasi strategis dengan Ideafriends,” kata dia dalam keterangannya, Rabu (30/4).
Bank Saqu menyakini Solopreneur Academy 2025 menjadi ruang bagi solopreneur untuk belajar, berjejaring, memperkuat daya tahan, dan melangkah lebih berani menuju masa depan di tengah industri kreatif yang terus bergerak cepat.
Hal ini sejalan dengan peran strategis sektor ekonomi kreatif di Indonesia. Saat ini, sektor ekonomi kreatif menyumbang sekitar 8,14% tenaga kerja nasiona, atau sekitar 1–2,5 juta orang dalam empat tahun terakhir—dengan mayoritas pelaku usaha di bawah usia 40 tahun.
Dalam Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional (RPJPN), Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif juga menargetkan kontribusi sektor ekraf mencapai 8,37% dari PDB nasional dalam lima tahun ke depan, menjadikannya salah satu “new engine of growth” pertumbuhan ekonomi yang potensial.
Solopreneur Academy 2025 akan digelar di tiga kota, yakni Jakarta, Bandung dan Surabaya. Bank Saqu menargetkan mencetak 90 solopreneur tahun ini meningar dari 30 pada tahun 2024.
Leontinus Alpha Edison, Deputi Menko Pemberdayaan Masyarakat, mendukung Solopreneur Academy 2025 karena sejalan dengan program pemerintah seperti Perintis Berdaya. Program ini dinilai mampu mendorong peningkatan kapasitas, pendapatan, hingga penciptaan lapangan kerja baru.
Setelah sukses menjangkau 300 peserta di Jakarta pada 2024, tahun ini Solopreneur Academy diperluas ke Surabaya, Bandung, dan Jakarta, dengan fokus pada pelaku industri kreatif seperti perajin, content creator, dan freelancer.
Baca Juga: Bunga Deposito Bank Digital Masih Menggiurkan, Simak Tips dari Perencana Keuangan
Program ini membekali peserta dengan keterampilan, pengetahuan, dan jaringan melalui roadshow, workshop, dan mentoring dari praktisi berpengalaman seperti Aulion, Fakhrudin Ar Razi, dan Kemal Mochtar.
Sementara itu, Ben Soebiakto Co-chair IdeaFest menekankan pentingnya kolaborasi dalam mendukung talenta kreatif. “Kami memiliki visi yang sama dengan Bank Saqu dalam memberdayakan talenta kreatif Indonesia. Program ini tidak hanya inspiratif, tetapi juga memberi bekal praktis bagi solopreneur untuk mengembangkan usaha secara berkelanjutan di era digital yang dinamis.” paparnya.
Angela menambahkan Bank Saqu menyatakan bahwa program ini memperkuat misi Bank Saqu sebagai katalisator solopreneur melalui produk finansial dan kebiasaan keuangan yang positif.
Melalui produk dan program yang relevan, mudah diakses, serta mendorong kebiasaan positif—seperti Tabungmatic, Busposito, Undang Teman, dan Saku Kredit—Bank Saqu memudahkan pengelolaan keuangan usaha mikro. Solopreneur Academy turut memperkuat misi ini, tidak hanya melalui edukasi, tetapi juga dengan membuka akses jejaring dan peluang kolaborasi nyata.
Alumni 2024, seperti Fadhilah dari Manique.Co, menyambut baik fokus baru pada industri kreatif karena terbukti aplikatif dan berdampak langsung bagi perkembangan usaha.
Selanjutnya: Laba Jasa Marga (JSMR) Naik 49,48% Sepanjang Kuartal I-2025
Menarik Dibaca: G-Shock Indonesia Libatkan Rizky Ridho dalam Kampanye
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News