Reporter: Dina Mirayanti Hutauruk | Editor: Dina Hutauruk
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Bank Aladin Syariah Tbk terus memperkuat komitmennya dalam mendorong literasi keuangan syariah di Indonesia. Bank berkode saham BANK ini aktif menjalin kemitraan strategis dengan berbagai pihak demi memperluas pemahaman masyarakat terhadap keuangan syariah.
Terbaru, Bank Aladin Syariah melakukan penandatangan nota kesepahaman (MoU) dengan Majelis Ulama Indonesia (MUI) untuk memperkuat literasi keuangan syariah di Indonesia. MoU diteken pada 26 Juli 2025.
Lewat kerja sama ini, Bank Aladin dan MUI akan mengadakan berbagai kegiatan edukasi terkait keuangan syariah, termasuk penyebaran informasi soal transaksi sesuai prinsip Islam, pemahaman tentang fatwa-fatwa keuangan, dan pengembangan sumber daya manusia.
Presiden Direktur Bank Aladin Syariah, Koko Rachmadi, menyatakan bahwa kerja sama ini akan memperluas jangkauan layanan keuangan syariah berbasis digital ke seluruh lapisan masyarakat, bahkan sampai ke daerah pelosok. “Agar masyarakat bisa menikmati layanan perbankan syariah, mereka perlu tahu dan paham dulu apa itu keuangan syariah,” kata dia dalaï keterangannya, Senin (28/7).
Baca Juga: Laba Bank Aladin Berbalik Positif Rp 83,1 Miliar di Semester I-2025
Sementara itu, Ketua Panitia Milad MUI, Dr. Rofiqui Umam Ahmad, menegaskan bahwa literasi keuangan syariah adalah kunci dalam membentuk masyarakat yang melek prinsip-prinsip ekonomi Islam. Dengan menggandeng Bank Aladin sebagai mitra digital, dakwah dan edukasi ekonomi syariah bisa dilakukan lebih cepat dan efektif.
Sebagai pelopor bank digital syariah di Indonesia, Bank Aladin menghadirkan layanan yang sesuai dengan prinsip Islam sekaligus mudah digunakan oleh masyarakat modern. Melalui teknologi dan pendekatan digital, Bank Aladin ingin membuat layanan perbankan syariah bisa diakses kapan saja dan di mana saja.
Sementara dari sisi kinerja keuangan, performa Bank Aladin Syariah semakin menggembirakan. Pada paruh pertama 2025, bank digital ini mencetak aba bersih sebesar Rp 83,1 miliar. Capaian ini berbalik dari rugi bersih Rp 57,6 miliar pada periode yang sama tahun lalu.
Baca Juga: Perluas Akses Keuangan Syariah, Bank Aladin Gandeng PP Muhammadiyah
Kinerja ini didorong oleh lonjakan pendapatan penyaluran dana sebesar 48,8% yoy menjadi Rp 379,8 miliar. Pendapatan berbasis bagi hasil juga tumbuh pesat menjadi Rp 260,2 miliar, naik lebih dari dua kali lipat dari Rp 120,1 miliar. Sementara itu, pendapatan fee dan komisi melonjak dari Rp 49,4 miliar menjadi Rp 160,8 miliar.
Dari sisi intermediasi, pembiayaan bagi hasil naik 9% menjadi Rp 4,47 triliun. Dana Pihak Ketiga (DPK) tumbuh 14,2% menjadi Rp 6,18 triliun, ditopang produk tabungan dan deposito mudharabah.
Selanjutnya: BMRI dan BRPT Teratas, Cek Saham yang Banyak Dijual Asing di Awal Pekan
Menarik Dibaca: Ganti Pantangan Asam Urat dengan Menu Alternatif Berikut, Simak Penjelasannya
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News