Reporter: Dina Mirayanti Hutauruk | Editor: Tendi Mahadi
“Per bulan, secara volume transaksi memang nasabah premier kami yang bertransaksi secara online lebih banyak, sekitar 70%. Tapi kalau secara nominal transaksi secara tertulis masih mendominasi sekitar 60%-70% dari total dana kelolaan kami,” katanya saat ditemui Kontan.co.id, Kamis (8/8) di Jakarta.
Sementara hingga Juni 2019, Ivan mengaku perseroan memiliki dana kelolaan sekitar Rp 30 triliun. Nilai tersebut tumbuh 5% (yoy) dibandingkan Juni 2018. Sedangkan pertumbuhan nasabahnya sebesar 6% (yoy).
Hingga akhir tahun, Ivan menargetkan dana kelolaan perseroan bisa tumbuh 15% dengan pertumbuhan nasabah mencapai 10%. “Bisnis wealth management kami sendiri menyumbang hampir sepertiga pendapatan komisi, 60%-66%. Hingga akhir tahun mungkin bisa sampai 70%,” lanjut Ivan.
Baca Juga: Pembiayaan alat berat Mandiri Tunas Finance turun 60%
CommBank SmartWealth disebut Ivan juga memberikan banyak benefit, khususnya untuk mengoptimalkan portofolio investasi nasabah tajir perseroan. Sebab, platform tersebut pun dilengkapi fitur robo advisory yang bisa merekomendasikan produk-produk investasi sesuai dengan profil resiko nasabah.
Hal ini pula yang membedakan platform ini dengan supermarket investasi yang sekadar menjual produk-produk Investasi.
“Bulan depan kami juga akan tambah fitur dimana nasabah bisa membeli SBN ritel, dan kami juga akan memperluas jangkauan dimana seluruh nasabah kami bisa menggunakan CommBank SmartWealth,” lanjut Ivan.
Baca Juga: Kredit konstruksi tumbuh signifikan di paruh pertama 2019
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News