Reporter: Laurensius Marshall Sautlan Sitanggang | Editor: Tendi Mahadi
Tak ketinggalan, bank menengah seperti PT Bank Mayapada Indonesia Tbk juga akan kembangkan layanan digital di tahun depan. Direktur Kepatuhan Bank Mayapada Rudy Mulyono mengungkap pihaknya akan menyisihkan Rp 350 miliar dari modal untuk belanja TI di tahun 2020.
Dana tersebut menurutnya akan dipakai untuk pengembangan aplikasi mobile banking perusahaan, hingga menggandeng kerjasama dengan beberapa merchant serta meningkatkan infrastruktur TI perseroan. "Kami melanjutkan yang dilakukan tahun ini, dan pastinya dari mobile banking akan lebih dikembangkan lagi. Termasuk kerjasama dengan beberapa pihak," terangnya.
Sebagai catatan, sepanjang tahun ini Bank Mayapada setidaknya menganggarkan belanja modal sekitar Rp 400 miliar.
Baca Juga: Ekonom BCA: Penurunan cadev di November bukan sesuatu yang mengkhawatirkan
Sebelumnya, beberapa bank besar seperti PT Bank Central Asia Tbk (BCA) juga menyebut sudah siapkan dana jumbo sebesar Rp 5 triliun di tahun depan. Presiden Direktur BCA Jahja Setiaatmadja dana tersebut tentunya akan dipakai untuk pengembangan TI perbankan. Selain mendorong teknologi yang sudah ada, perseroan juga akan lebih mendorong pengembangan digital dari sisi internal perusahaan.
Pun di tahun 2020, digital bakal menjadi fokus utama BCA salah satunya lewat pengembangan anak usaha PT Bank Royal Indonesia yang akan masuk ke segmen digital dari sisi kredit.
Sementara dari sisi layanan, bila sesuai rencana di penghujung tahun ini BCA juga akan merilis uang elektronik (Flazz) generasi kedua yang memungkinkan isi ulang saldo menggunakan mobile banking BCA.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News