kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.539.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.782   14,00   0,09%
  • IDX 7.495   15,66   0,21%
  • KOMPAS100 1.160   5,20   0,45%
  • LQ45 920   6,64   0,73%
  • ISSI 226   -0,42   -0,18%
  • IDX30 475   4,07   0,87%
  • IDXHIDIV20 573   5,09   0,90%
  • IDX80 133   0,84   0,63%
  • IDXV30 140   1,19   0,85%
  • IDXQ30 158   1,00   0,64%

Bank berlomba salurkan kredit ke pensiunan


Rabu, 29 Agustus 2018 / 19:53 WIB
Bank berlomba salurkan kredit ke pensiunan
ILUSTRASI. Kerjasama Mandiri Inhealth dan Bank Mandiri Taspen Pos (Mantap)


Reporter: Maizal Walfajri | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Persaingan kredit yang menyasar pensiun semakin ketat. Namun PT Bank Mandiri Taspen (Bank Mantap) mampu menyalurkan kredit pensiun mencapai Rp 11,8 triliun per Juli 2018. 

Direktur Utama Bank Mantap Josephus K. Triprakoso menyatakan penyaluran kredit tersebut tumbuh 105% secara tahunan atau year on year (yoy).

"Kami masih optimistis target kredit semua segmen minimal sebesar Rp 15 triliun di akhir tahun 2018 dapat tercapai. Sampai dengan bulan Juli 2018 total kredit kami mencapai Rp 13,4 triliun dengan pertumbuhan sebagian besar berasal dari segmen pensiunan," ujar Jos kepada Kontan.co.id pada Rabu (29/8).

Meski demikian, Jos menyatakan saat ini persaingan penetrasi kredit pensiun di market sangat ketat. Namun, Jos optimistis untuk dapat terus tumbuh dengan sustainable.

"Kami optimistis untuk dapat terus tumbuh dengan sustainable karena kami merupakan satu-satunya bank di Indonesia yang benar-benar fokus menggarap bisnis di segmen ini," tambah Jos.

Strategi yang akan diambil oleh Bank Mantap ialah mengembangkan layanan berbasis digital. Tujuannya untuk memudahkan nasabah pensiunan mendapatkan akses layanan perbankan.

Ketatnya kredit segmen pensiun dirasakan oleh Bank Tabungan Pensiunan Nasional Tbk (BTPN). Per Juni 2018 kredit pensiun turun 2% yoy menjadi Rp 39,95 triliun. Sedangkan pada posisi yang sama tahun lalu Rp 40,57 triliun.

Secara keseluruhan, penyaluran kredit BTPN tumbuh 2% menjadi Rp 67,78 triliun pada Juni 2018.

"Pertumbuhan kredit pensiun rendah terjadi karena penurunan. Akibat kompetisi dan permintaan pasar lebih relatif lemah," ujar Direktur Keuangan, Treasury & FI dan Pendanaan BTPN Arief Harris Tandjung di Jakarta Selasa (28/).

Arief menyatakan akan mendorong pertumbuhan kredit hingga akhir tahun. Setidaknya masih sama dengan kinerja pada paruh pertama 2018.

Lain halnya dengan PT Bank Bukopin Tbk yang mampu menggenjot kredit pensiun. Direktur Utama Eko Rachmansyah Gindo menyatakan jumlah debitur pensiun dan pra pensiun Bukopin pada Juni 2018 sebanyak 91.491 orang. Sedangkan pada Juni 2017 hanya 72.278 debitur.

Namun, Eko tidak merinci berapa nilai penyaluran kredit Bank Bukopin kepada pensiun. Eko menyatakan guna mendorong kredit pensiun Bukopin sudah melakukan kerja sama dengan dana pensiun beberapa BUMN. Saat ini, Bukopin juga tengah menjajaki kerjasama dengan industri minyak dan gas.

Bukopin menilai kredit pensiun memiliki risiko yang cenderung rendah dan memiliki prospek usaha yang cukup baik. Selain itu, Bukopin aman terus menambah jumlah meeting point untuk meningkatkan layanan kredit pensiun.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×