Reporter: Galvan Yudistira | Editor: Yudho Winarto
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Beberapa bank berupaya menjaga profitabilitas. Hal ini terutama dari beberapa ancaman salah satunya adalah dari gerusan fintech.
Rico Rizal Budidarmo, Direktur Bisnis Tresuri & Internasional PT Bank Negara Indonesia Tbk (BNI) bilang untuk mengatasi penurunan net interest margin (NIM) bank akan fokus ke peningkatan transaksi nasabah.
"Baik dari aktivitas kredit, DPK, atau aktivitas lain, sehingga fee based meningkat," kata Rico kepada kontan.co.id, Selasa (8/5). Kerja sama dengan fintech menjadi salah satu inisiatif dalam mendukung peningkatan fee based income sehingga BNI tidak kehilangan pasar.
NIM BNI pada akhir 2018 diperkirakan sebesar 5,4%-5,5%. Eko Rachmansyah Gindo, Direktur Utama PT Bank Bukopin bilang untuk mengantisipasi penurunan NIM bank akan mengoptimalkan fee based income.
"Untuk itu bank perlu kreatif meningkatkan pendapatan berbasis fee sehingga total operational income dari bank akan terus meningkat dan secara perlahan mengurangi ketergantungan mayoritas terhadap NIM," kata Eko kepada kontan.co.id, Selasa (8/5).
Untuk mengoptimalkan pendapatan Bank Bukopin juga akan mengoptimalkan program efisiensi di bank dengan lebih agresif.
Sebelumnya dalam riset Morgan Stanley terakhir disebut bahwa return on equity (RoE) bank akan turun 1,1-4,2 percentage point atau ppt dalam sembilan tahun ke depan. Hal ini disebabkan karena perkembangan fintech yang cukup besar.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News