Reporter: Nurtiandriyani Simamora | Editor: Noverius Laoli
Dalam hal pertumbuhan bisnis, bank bjb mengambil langkah selektif untuk pertumbuhan yang berkualitas sekaligus menjaga yield yang memadai.
Di akhir paparan, Yuddy optimis bahwa kinerja bank bjb hingga akhir tahun akan terus berkembang baik, dengan proyeksi pertumbuhan pada level 9%-11% untuk kredit, dimana porsi kredit dengan yield yang lebih tinggi akan diutamakan untuk mengimbangi tekanan biaya dana.
"Kami melihat ruang pertumbuhan untuk penyaluran kredit masih cukup baik didukung dengan berbagai kebijakan yang ada untuk mendorong pemulihan ekonomi, meski masih terdapat tekanan pada biaya dana," ucap Yuddy.
Baca Juga: Sejumlah BPD Berupaya Tingkatkan Pangsa Pasar di Wilayahnya
Dalam menghadapi semester 2 tahun 2023, Yuddy menyampaikan pihaknya telah mempersiapkan sejumlah strategi yaitu di antaranya menjaga momentum pertumbuhan bisnis yang telah dilakukan di triwulan 2 tersebut, bahkan semakin diakselerasi; mendorong efisiensi berbasis teknologi sehingga dapat lebih efektif dan efisien, sekaligus meminimalisir risiko human error karena dibantu oleh teknologi yang tepat; menggali potensi fee based income yang merupakan sumber pendapatan bank di masa yang akan datang.
Bank bjb akan memperkuat bisnisnya melalui penerapan hybrid banking, baik melalui offline maupun online channels. Penerapan hybrid banking, selain meningkatkan kualitas layanan melalui kantor cabang dengan konsep dan layanan terkini, juga pengembangan fitur-fitur digital melalui konsep smart mobile banking serta penguatan infrastruktur IT-nya.
Saat ini, ekosistem digital Bank Bjb terus bertumbuh dengan jumlah pengguna DIGI Mobile apps user sebanyak 1,49 juta user, tumbuh 75% dibandingkan tahun sebelumnya dan QRIS merchant sebanyak 960,4 ribu merchant, tumbuh 46,6% dibandingkan tahun sebelumnya.
Baca Juga: Laju Kredit Modal Kerja Melambat pada April, Begini Respons Perbankan
Secara tren, preferensi nasabah telah bergeser dengan beralihnya transaksi berbasis ATM konvensional kepada transaksi berbasis aplikasi baik secara nominal maupun frekuensi transaksi.
Pengembangan lebih jauh mengenai kelompok usaha bank, khususnya Bank Bengkulu disampaikan Yuddy dimana penempatan dana untuk penyertaan tahap kedua senilai Rp 150 milliar telah dilakukan dan sedang berproses untuk untuk ijin pengefektifan nya dari OJK, sehingga total nilai penyertaan modal yang dilakukan nantinya akan berjumlah 250 milliar rupiah.
"Setelah persetujuan diperoleh, akan diikuti dengan izin penambahan anggota KUB yang apabila berjalan dengan lancar seluruh proses akan dapat rampung dalam waktu dekat di tahun 2023 ini," tutupnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News