Reporter: Laurensius Marshall Sautlan Sitanggang | Editor: Tendi Mahadi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Manajemen PT Bank Bukopin Tbk (BBKP) menyatakan sejauh ini KB Kookmin Bank tetap berkomitmen untuk menggunakan haknya dalam rights issue mendatang.
Direktur Bank Bukopin Adhi Brahmantya menjelaskan hal tersebut dibuktikan dengan sudah ditempatkannya dana escrow sebesar US$ 200 juta dalam rekening deposito Bank Bukopin.
Baca Juga: Risiko NPL meningkat, bank pastikan tetap bentuk pencadangan
Adapun, saat ini dana tersebut menurut Adhi dipakai untuk memenuhi kebutuhan likuiditas serta operasional perusahaan yang sempat terganggu akibat adanya pengetatan arus kas.
"Sekarang di kantor cabang, operasional sudah seperti normal. Seluru kebutuhan nasabah juga sudah terpenuhi," katanya kepada Kontan.co.id, Senin (15/6) malam.
Adapun, mengenai jumlah saham dan harga rights issue sampai saat ini masih terus bergulir antara pihak pemegang saham. Dia juga menyebut seluru keputusan mengenai harga tentunya ada di ranah pemegang saham.
Sementara sejauh ini keputusan mengenai pengambilalihan saham akan lebih lanjut dibahas dalam Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) yang akan digelar dalam waktu dekat.
Baca Juga: Analis: Bosowa Corporindo kemungkinan besar tak ambil hak dalam rights issue Bukopin
"Kalau sudah diputuskan, proses rights issue bisa langsung berjalan dan dana hasil aksi korporasi akan kami pakai utamanya untuk memperkuat permodalan Bukopin," sambungnya.
Proses penambahan modal harus dilakukan agar Bukopin (BBKP) Berdasarkan laporan keuangan Bukopin per kuartal I-2020, posisi rasio kecukupan modal atau capital adequacy ratio (CAR) di level 12,59%.
Posisi CAR ini relatif mepet dengan batas minimum permodalan yang ditetapkan oleh otoritas perbankan dalam negeri yang di kisaran 8%-12%.
Baca Juga: Likuiditas tiga bank besar dan menengah ini masih aman terkendali
Dalam laporan keuangan kuartal I 2020 Bukopin mencatat penurunan laba bersih tipis 2,33% secara year on year (yoy) menjadi Rp 51,44 miliar.
Laba yang terbilang tipis ini praktis membuat rasio kecukupan modal atau capital adequacy ratio (CAR) Bukopin (BBKP) semakin menciut.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News