kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Bank BUKU 4 menopang pertumbuhan laba


Kamis, 20 Februari 2020 / 20:51 WIB
Bank BUKU 4 menopang pertumbuhan laba
ILUSTRASI. Masyarakat menggunakan mesin anjungan tunai mandiri (ATM) di pusat perbelajaan Jakarta.


Reporter: Anggar Septiadi | Editor: Herlina Kartika Dewi

Adapun Wakil Direktur BNI Herry Sidharta masih optimistis, kinerja perseroan dapat diperbaiki tahun ini. Sejumlah strategi juga diakuinya telah disiapkan untuk meningkatkan profitabilitas bank berlogo angka 46 ini.

“Tahun ini kami proyeksikan laba bisa mencapai double digit dengan pertumbuhan kredit dan aset produktif lainnya dengan yield tinggi. Kami juga akan lebih selektif memilih debitur dan menekan biaya operasional guna merealisasikan target tersebut,” kata Wakil Direktur BNI Herry Sidharta kepada KONTAN.

Baca Juga: Sempat ciut, BNI pasang target laba bersih dua digit tahun ini

Sedangkan dua anggota baru BUKU 4 yaitu PT Bank Danamon Indonesia Tbk (BDMN), dan PT Bank Panin Tbk (PNBN) nampaknya belum dampak mengoptimalkan statusnya sebagai BUKU 4.

Bank Danamon misalnya sepanjang tahun lalu mencatat laba Rp 4,0 triliun dengan pertumbuhan 3,8% dibandingkan akhir 2018 senilai Rp 3,9 triliun. Sayangnya pendorong utama laba perseroan tak berasal dari kinerja, melainkan dari penjualan 70% saham PT Asuransi Adira Dinamika Tbk kepada Zurich Insurance Company Ltd senilai Rp 3,9 triliun.

“Rp 3,9 triliun merupakan nilai transaksi, sementara keuntungan yang kami dapat tidak sebesar itu. PBV (price to book value) sekitar 4 kali,” kata Direktur Keuangan Bank Danamon Muljono Tjandra saat paparan kinerja perseroan, Rabu (19/2) di Jakarta.

Adapun Bank Panin saat ini belum melaporkan kinerja tahunannya. Meski demikian, dari laporan per Desember 2019 yang belum teraudit perseroan mencatat laba Rp 3,0 triliun dengan pertumbuhan 0,3%.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU

[X]
×