kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.919.000   13.000   0,68%
  • USD/IDR 16.249   -5,00   -0,03%
  • IDX 7.047   42,07   0,60%
  • KOMPAS100 1.029   8,11   0,79%
  • LQ45 786   6,95   0,89%
  • ISSI 231   0,98   0,43%
  • IDX30 406   4,77   1,19%
  • IDXHIDIV20 470   5,25   1,13%
  • IDX80 116   1,04   0,90%
  • IDXV30 117   1,12   0,96%
  • IDXQ30 131   1,74   1,35%

Bank BUKU 4 menopang pertumbuhan laba


Kamis, 20 Februari 2020 / 20:51 WIB
Bank BUKU 4 menopang pertumbuhan laba
ILUSTRASI. Masyarakat menggunakan mesin anjungan tunai mandiri (ATM) di pusat perbelajaan Jakarta.


Reporter: Anggar Septiadi | Editor: Herlina Kartika Dewi

Mendapat pertumbuhan laba yang terhitung tinggi, di kelompok BUKU 4 pertumbuhan tertinggi diraih oleh PT Bank CIMB Niaga Tbk (BNGA). Tahun lalu CIMB Niaga meraih laba Rp 3,9 triliun dengan pertumbuhan 12,4%.

Presiden Direktur Bank CIMB Niaga Tigor M. Siahaan bilang laba CIMB Niaga utamanya ditopang pendapatan operasional terutama dari pendapatan non bunga yang tumbuh 11,6%. Maklum penyaluran kredit perseroan sejatinya tak kinclong, cuma tumbuh 3,1% senilai Rp 194,2 triliun.

Baca Juga: Penyaluran kredit minim, laba perbankan tahun 2019 anjlok

“Pendapatan bunga bersih kami tumbuh 4,6%, dengan marjin bunga bersih meningkat 19 bps menjadi 5,31%. Sementara pendapatan operasional tumbuh 6,3%,” kata Tigor, Rabu (19/2).

Adapula bank jumbo pelat merah tercatat meraih laba yang beragam. pertumbuhan tertinggi diraih oleh PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) dengan nilai Rp 27,4 triliun dengan pertumbuhan 9,9%. 

Sementara PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) meskipun meraih nilai paling tinggi senilai Rp 34,4 triliun pertumbuhannya sebesar 6,1%. Adapun PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI) mencatat nilai dan pertumbuhan paling rendah, yaitu Rp 15,3 triliun dan pertumbuhan 2,5%.

Pertumbuhan laba BRI tercatat melandai, meskipun mencatat nilai laba paling tinggi. Bengkaknya rasio kredit macet perseroan dari 2,2% menjadi 2,8% jadi penyebab utama seretnya cuan yang diterima bank terbesar di tanah air ini.

“NPL 2,8% masih terkendali. Tahun ini kami juga sudah membuat pencadangan yang cukup, merencanakan restrukturisasi bagi debitur prospektif, atau melakukan penyelesaian. Tahun ini target pertumbuhan kredit dan DPK 10%-12%, sementara laba bisa tumbuh 10%-11%,” kata Direktur Utama BRI Sunarso usai RUPST, Selasa (18/2) di Jakarta.




TERBARU
Kontan Academy
[Intensive Workshop] AI-Driven Financial Analysis Executive Finance Mastery

[X]
×