Reporter: Dina Mirayanti Hutauruk | Editor: Noverius Laoli
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Bank pelat merah akan terus memperbesar ekspansi bisnisnya di luar negeri. Potensi pasar yang bisa digarap di sejumlah negara dinilai masih cukup besar. Oleh karena itu, sejumlah bank merencanakan akan menambah kantor cabang luar negeri baru di 2020 ini.
PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) misalnya, meskipun terkenal lebih banyak bermain di segmen UMKM di dalam negeri, namun bank ini tetap ingin mencari pasar di negeri orang.
Baca Juga: Ini strategi perbankan mendobrak kredit konsumsi tahun depan
BBRI telah memiliki kantor cabang di Singapura dan New York saat ini, mempunyai kantor unit layanan di Hong Kong, serta ada tiga kantor cabang pembantu di Timur Leste.
BBRI berencana menambah dua kantor cabang luar negeri (KCLN) baru untuk mendorong bisnis. Dua lokasi yang disasar adalah Taiwan dan Hong Kong.
Kedua negara ini dinilai memiliki potensi yang sangat besar, terutama dari bisnis remitansi. Di Hong Kong, bank ini akan meningkatkan status kantor unit layanan yang ada saat ini disana menjadi kantor cabang.
Baca Juga: Bank makin giat berburu dana murah di tahun depan
Dengan penambahan kantor cabang itu diharapkan kontribusi bisnis luar negeri ke total kinerja bank ini terus meningkat dari tahun sebelumnya. Sepanjang 2019, BBRI menargetkan kontribusi laba dari bisnis luar negerinya mencapai US$ 29 juta.
Sementara per September, sudah tercapai US$ 21,95 juta atau tumbuh 23,73% dari periode yang sama tahun sebelumnya dimana kontribusi terbesar berasal dari BRI New York dengan porsi 69%.
Adapun penyaluran kredit dari kantor di luar negeri mencapai US$ 553 juta.
Baca Juga: Ekonom prediksi inflasi di awal tahun 2020 relatif terkendali
“Agar kontribusi labanya terus meningkat, kami akan fokus untuk menangkap peluang bisnis melalui peningkatan transaksi remitensi, trade finance maupun penyaluran kredit,” kata Haru Koesmahargyo, Direktur Keuangan BRI pada KONTAN baru-baru ini.
Penambahan KCLN baru juga direncanakan oleh PT Bank Mandiri Tbk. Bank ini melihat ada peluang untuk ekspansi ke tiga negara yakni Filipina, Malaysia, dan Vietnam. Ketiganya dinilai memiliki potensi pasar yang cukup besar.
Ekspansi ke Filipina ke Filipina direncanakan dilakukan dengan mengakuisisi bank setempat. Sedangkan di dua negara lainnya, Bank Mandiri mengkaji untuk merintis kantor cabang baru.
Menurut Direktur Treasury, International Banking Bank Mandiri Darmawan Junaidi, peluang untuk direalisasikan lebih cepat adalah ekspansi ke Filipina. Di negara itu, bank ini membidik segmen konsumer dan mikro karena perbankan setempat belum banyak bermain di segmen tersebut.
Baca Juga: Ingin menghapus kartu kredit BCA dari m-BCA? Begini caranya
Pada kuartal III 2019, kantor cabang luar negeri menyumbang laba 3%-5% terhadap Bank Mandiri. Perseroan akan mencoba menjaga kontribusinya tahun 2020 sama seperti tahun sebelumnya karena bank ini melihat kondisi pasar global masih menantang. KCLN bank ini diantaranya ada di Singapura, Hong Kong, Shanghai.
Adapun PT Bank Negara Indonesia Tbk (BNI) membidik pertumbuhan kontribusi laba dari cabang luar negeri tumbuh 10% tahun ini.
Untuk mencapai itu, bank ini memilih untuk fokus mengoptimalkan ekspansi di wilayah kerja KCLN yang sudah ada saat ini yakni Singapore, Hongkong, Tokyo, London, Seoul, New York. Contohnya, KCLN Singapura akan dioptimalkan membidik pasar di Indochina yakni Vietnam, Thailand, dan Kamboja.
Baca Juga: Bisnis wealth management industri perbankan sepanjang 2019 tetap tumbuh
Direktur Bisnis Internasional & Tresuri BNI Bob Tyasika Ananta mengatakan, bisnis luar negeri dioptimalkan melalui meningkatkan pembiayaan trade finance terhadap perusahaan Indonesia yang berkaitan dengan luar negeri.
Pada kuartal III 2019, KCLN berkontribusi sebesar 7,2% terhadap total perolehan laba BNI sebesar Rp 12 triliun. Itu meningkat dari kontribusi periode yang sama tahun sebelumnyayang hanya 4,7%.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News