kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Bank digital bidik ekosistem digital dalam mengerek bisnis


Sabtu, 11 Desember 2021 / 12:54 WIB
Bank digital bidik ekosistem digital dalam mengerek bisnis
ILUSTRASI. Penggunaan aplikasi perbankan digital.


Reporter: Maizal Walfajri | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Tak ada jaminan semua bank digital yang muncul hari ini bisa bertahan dan mencatatkan keuntungan. Agar bisa menang, jenis bank ini memilih untuk membidik ekosistem digital yang sudah ada. 

Harapannya, bank bisa mengakuisisi nasabah baru hingga menjajal dengan berbagai produk bank mulai dari simpanan, layanan transaksi, hingga kredit. BCA Digital misalnya, telah menyasar pengguna e-commerce Blibli. Pengguna Blibli bisa membuka rekening BCA Digital di dalam platform. Mereka sama-sama dimiliki oleh Grup Djarum. 

Senior Faculty Lembaga Pengembangan Perbankan Indonesia (LPPI) Amin Nurdin mengatakan tren ini akan terus berlanjut seiring dengan disrupsi teknologi dan bisnis. Dia menilai model bisnis yang mengejar ekosistem digital akan berdampak besar bagi pertumbuhan bisnis bank digital. 

Baca Juga: Cara buka rekening BCA online melalui BCA Mobile, simak langkah ini

“Bank digital tidak hanya mengubah model bisnis menjadi digital tapi perlu membangun ekosistem digital dengan platform lain dan marketplace sehingga akan lebih optimal. Juga agak berat melawan bank besar yang juga membangun ekosistem digital melalui platform mobile banking dan internet banking mereka,” ujar Amin kepada Kontan.co.id pada Jumat (12/10).

Ia menilai kerja sama antar bank digital dan fintech peer to peer (P2P) lending dalam menyalurkan kredit sah-sah saja. Selain guna menjaga ritme persaingan juga bisa sebagai berbagai risiko yang ada. 

“Fintech dan bank digital memiliki segmen tersendiri. Khususnya untuk Bank digital, mereka bisa menyasar niche market yang tidak disasar oleh Bank tradisional. Terlebih masih ada 60% penduduk yang belum bisa dijangkau oleh bank. Ini pasar yang besar untuk dijangkau dengan memanfaatkan kemajuan teknologi,” kata dia. 

Baca Juga: Kantor cabang bank wajib berinovasi agar tak jadi beban di era digital

Direktur Utama Bank Digital BCA Lanny Boedianti mengatakan, untuk menjaring nasabah, pihaknya fokus mengembangkan pelayanan, fitur, dan produk. Hingga pertengahan November 2021, BCA Digital telah mencatatkan lebih dari 300.000 nasabah. 

"Blu akan dikembangkan menjadi platform all-in-one yang dapat menjawab berbagai kebutuhan segmen nasabah modern. Kami juga mengembangkan skala ekosistem digital di Indonesia dengan menggandeng berkolaborasi dengan partner multi-industri yang memiliki visi yang sama dan sudah ahli di bidangnya," jelas Lanny pada Kontan.co.id.

Hingga saat ini, BCA Digital sudah memiliki mitra eksklusif di bidang e-commerce yakni Blibli. Selain itu, perseroan juga sudah menjalin kerjasama eksklusif dengan Telkom. Kemitraan dengan keduanya merupakan  strategi yang memperkuat komitmen BCA Digital untuk menghadirkan nilai tambah kepada pelanggan.

Baca Juga: Meski pertumbuhannya melambat, bankir menilai deposito masih diminati



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×