Reporter: Nina Dwiantika | Editor: Rizki Caturini
JAKARTA. PT Bank Pembangunan Daerah (BPD) DKI Jakarta menyiapkan sejumlah rencana anorganik untuk memperkuat modal. Kresno Sediarsi, Direktur Utama Bank DKI Jakarta, mengatakan, pihaknya mengkaji rencana untuk melakukan strategic partner di tahun 2017 dalam memperkuat modal.
“Strategic partner itu belum tahu siapa. Kami cari yang kuat kalau bisa yang lokal investor,” kata Kresno ditemui di Gedung Bank Indonesia (BI), Senin (19/12). Bank DKI Jakarta berkeinginan hanya melepas saham sebagian kepada investor, karena Pemerintah Daerah (Pemda) Provinsi DKI Jakarta masih akan menjadi pemegang saham mayoritas.
Setelah melakukan strategic partner, bank milik Pemda DKI Jakarta ini akan melanjutkan rencana penawaran saham umum perdana atau initial public offering (IPO) di tahun berikutnya. Asal tahu saja, Bank DKI Jakarta sudah lama berencana melakukan IPO, namun rencana ini tertunda karena pemegang saham.
Saat ini, Bank DKI Jakarta memiliki total modal sebesar Rp 6,50 triliun per September 2016 atau naik Rp 2,82 triliun dibandingkan posisi modal sebesar Rp 3,68 triliun per September 2015. Modal tersebut terdiri dari modal inti sebesar Rp 6,19 triliun, dan modal pelengkap sebesar Rp 315,58 miliar.
Adapun Bank DKI Jakarta mencatat penyaluran kredit sebesar Rp 21,24 triliun per September 2016 atau hanya tumbuh 1,59% dibandingkan posisi Rp 20,92 triliun per September 2015. Sedangkan dana pihak ketiga (DPK) turun 10,27% menjadi Rp 29,59 triliun per September 2016 dibandingkan posisi Rp 32,98 triliun per September 2015.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News