Reporter: Arsy Ani Sucianingsih | Editor: Rizki Caturini
JAKARTA. Dalam rangka mendorong akselerasi cash less society di Jakarta, Bank DKI mengembangkan penggunaan absensi elektronik lingkungan rumah susun di DKI Jakarta. Absensi elektronik digunakan sebagai media otentifikasi atau pengecekan dan absensi penghuni rusun secara berkala sesuai dengan ketentuan dari Dinas Perumahan.
Direktur Utama Bank DKI Kresno Sediarsi mengatakan, program absensi elektronik di rumah susun sudah mulai diimplementasikan sejak Agustus 2016. Hingga saat ini penghuni rumah susun yang sudah melakukan registrasi absensi elektronik mencapai 9.459 penghuni atau 70% dari total 13.731 jumlah penghuni rumah susun yang sudah memiliki kartu Jakarta One (Kartu Rusun). Ini dari 23 rumah susun milik Pemprov DKI Jakarta.
Untuk menyempurnakan program tersebut, Kresno mengimbau kepada penghuni rusun yang belum melakukan registrasi untuk segera mendaftar karena dengan mengikuti absen elektronik, penghuni rusun memiliki akses untuk berbagai kebijakan publik dan layanan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta.
“Kartu Jakarta One sebagai alat absensi elektronik juga dapat dipergunakan untuk naik TransJakarta gratis dan subsidi pangan murah sesuai dengan program Pemprov DKI Jakarta yang tepat sasaran,” ujar Kresno dalam keterangan pers, Senin (6/2).
Kresno menambahkan, selain layanan kartu dan absensi Bank DKI juga telah menempatkan ATM di 23 rusun dan saat ini Bank DKI juga mempunyai kantor kas di tiga rusun yaitu Rusun Marunda, Rusun Penjaringan dan Rusun Pesakih. Selanjutnya Bank DKI pada tahun 2017 ini akan membuka kantor kas di lima rusun yaitu rusun Tambora, rusun Muara Baru, Pulo Gebang, Tipar Cakung dan rusun Rawa Bebek.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News