kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45898,78   -24,72   -2.68%
  • EMAS1.326.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Bank getol hapus buku kredit macet


Senin, 10 April 2017 / 10:07 WIB
Bank getol hapus buku kredit macet


Reporter: Galvan Yudistira | Editor: Dupla Kartini

JAKARTA. Kredit bermasalah alias non performing loan (NPL) dalam dua bulan pertama tahun 2017 menunjuk-kan tren kenaikan. Imbasnya, nilai hapus buku (write off) kredit bermasalah perbankan pun tumbuh tajam.

Mengacu riset analis PT Mandiri Sekuritas Tjandra Lienandjaja dan Priscilla Thany yang dirilis 4 April 2017, dari 12 bank yang mereka riset, jumlah write off kredit bermasalah bank-bank tersebut mencapai Rp 4,4 triliun. Jumlah itu melonjak 175% dibandingkan dengan periode sama tahun 2016.

Dari catatan Mandiri Sekuritas, terdapat tiga bank yang melakukan hapus buku terbesar pada dua bulan pertama tahun 2017. Mereka adalah Bank Mandiri, Bank Rakyat Indonesia (BRI) dan CIMB Niaga.

Bank Mandiri hingga Februari 2017 melakukan hapus buku kredit bermasalah senilai Rp 2 triliun. Sedangkan, BRI dan CIMB Niaga melakukan penghapusan bukuan masing-masing Rp 822 miliar dan Rp 532 miliar.

Pahala Mansyuri, Direktur Keuangan dan Treasury Bank Mandiri, mengatakan, dengan hapus kredit bermasalah kualitas aktiva produktif bisa membaik. Pada kuartal pertama 2017 pencadangan bank akan menurun dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya, terang Pahala, pekan lalu.

NPL meningkat

Mengutip laporan akhir 2016, Mandiri menghapus buku dengan mengambil alih agunan. Hitungan jumlah kredit bermasalah yang dihapusbukukan yakni selisih nilai wajar agunan yang diambil setelah memper-hitungkan biaya penjualan.

Salah satu syarat kredit bermasalah bisa dihapus buku adalah cadangan kerugian penurunan nilai (CKPN) telah dibentuk 100%.

Herry Sidharta, Direktur Utama Bank Negara Indonesia (BNI) mengatakan, hapus buku dilakukan jika telah dilakukan upaya baik bisnis maupun hukum. Sebelum hapus buku dilakukan dipastikan CKPN tercukupi, ujar Herry, Jumat (7/4).

Parwati Surjaudaja, Direktur Utama Bank OCBC NISP, menyatakan jumlah hapus buku yang telah dilakukan hingga kuartal I-2017 mencapai Rp 30 miliar. Kata Parwati, dari hapus buku itu, yang terbesar berasal dari kredit sektor perdagangan.

Nixon L. Napitupulu, Direktur Bank Tabungan Negara (BTN), mengatakan, sampai kuartal I-2017 BTN telah melakukan hapus buku kredit macet Rp 25 miliar. Un-tuk menurunkan NPL, BTN menjalankan beberapa stra-tegi, seperti memperbaiki penagihan, restrukturisasi, dan program lelang.

Otoritas Jasa Keuangan (OJK) memproyeksikan, hingga akhir 2017, NPL akan membaik. Sampai Februari 2017 OJK mencatat NPL bank mencapai 3,16% (lihat tabel). Rasio NPL itu meningkat dari Januari 2017, sebesar 3,09%.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×