Reporter: Galvan Yudistira | Editor: Herlina Kartika Dewi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Beberapa bank masih berharap kenaikan pertumbuhan kredit dari kredit konsumsi. Salah satu kredit konsumsi yang diincar adalah kredit tanpa agunan (KTA).
Hal ini karena menurut beberapa bankir, potensi bisnis kredit ini masih cukup besar. Namun bankir harus mewaspadai risiko kredit ini seiring dengan tren naiknya suku bunga.
Lani Darmawan, Direktur Konsumer Bank CIMB Niaga mengatakan, bank akan memantau segmen nasabah dan kemampuan bayar kredit tanpa agunanan. "Suku bunga KTA akan diatur sesuai dengan biaya dana," kata Lani kepada kontan.co.id, Rabu (19/9).
Terkait risiko suku bunga bank masih akan memonitor juga dampaknya ke rasio kredit bermasalah (non performing loan/NPL).
Untuk kredit KTA di Bank CIMB Naga pertumuhannya relatif flat. Hal ini karena mayoritas KTA dilakukan dengan cara cross selling.
Budi Satria, Direktur Konsumer BTN bilang bilang prospek KTA yang di BTN dikenal sebagai kredit angsuran ringan atau KRING masih sangat menjanjikan.
"Kenaikan suku bunga tentu ada pengaruhnya," kata Budi kepada kontan.co.id, Kamis (19/9).
Namun menurut Budi, karena kredit ini digunakan untuk berbagai keperluan jangka pendek seperti masuk sekolah, perguruan tingi, dan renovasi rumah maka kebutuhannya masih akan selalu ada.
Sehingga permintaan kredit sektor ini juga akan selalu baik. Sampai akhir 2018 BTN menargetkan akan menyalurkan KTA hingga Rp 5 triliun. Dari target itu, kini baru tercapai separuhnya, sehingga bank sedang mengupayakan percepatan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News