Reporter: Anggar Septiadi | Editor: Tendi Mahadi
“Untuk memenuhi ketentuan modal Rp 3 triliun ini cukup berat, harus undang investor baru atau merger dengan bank lain. Pemegang saham kami secara finansial punya kemampuan, masalah mau atau tidak?” kata Direktur Utama PT Bank Yudha Bhakti Tbk (BBYB) Denny Novisar Mahmuradi kepada Kontan.co.id, Rabu (22/1)
Bank bermodal inti Rp 904 miliar per September 2019 ini sejak awal tahun lalu memang telah getol tambah modal dengan kedatangan investor anyar PT Akulaku Silver Indonesia. Tahun ini, perusahaan juga bakal melanjutkan aksi penambahan moda dengan menerbitkan paling banyak 3 miliar saham anyar untuk menghimpun dana Rp 100 miliar hingga Rp 150 miliar.
Meskipun bank cilik membuka lebar kesempatan, sayangnya sejumlah bank jumbo memastikan tak bakal mencaplok bank cilik. Setidaknya tahun ini. Tantangan perbaikan kinerja, dan proyeksi masih lemahnya permintaan kredit jadi alasan.
Baca Juga: Citibank ramal ekonomi Indonesia membaik tahun ini
Direktur Utama PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) Sunarso bank terbesar di tanah air ini tak punya rencana untuk membeli bank. Ia bilang saat ini lini bisnis jasa keuangan BRI Group sudah lengkap.
“Tak ada rencana akuisisi, kami sudah memiliki semua lini perusahaan keuangan. Ke depan kami hanya akan fokus menambah modal entitas anak,” katanya saat paparan kinerja 2019, Kamis (23/1) di Jakarta.
Presiden Direktur PT Bank Central Asia Tbk Jahja Setiatmadja juga memastikan hal serupa. Maklum, tahun lalu bank swasta terbesar di tanah air ini sudah borong dua BUKU 1: PT Bank Royal Indonesia yang bakal ditransformasikan jadi bank digital, dan PT Rabobank Internasional Indonesia yang gulung tikar.
“Tahun ini kita fokus beresin dulu yang sudah akusiisi kemarin. Bank Royal kita mau suntik modal untuk jadi BUKU 2 biar bisa jadi bank digital. Sedangkan Rabobank nanti akan kita merger dengan salah satu entitas anak BCA,” katanya pekan lalu di Jakarta.
Baca Juga: Saham BBRI sentuh rekor tertinggi sepanjang masa, simak rekomendasi analis
BCA menggelontorkan Rp 1,38 triliun untuk mengakuisisi dua bank tersebut. Rp 988 miliar untuk membeli Bank Royal, dan Rp 397 miliar untuk mengusai Rabobank Indonesia. Adapun untuk penambahan modal Bank Royal tahun ini, perseroan bakal siapkan dana Rp 1 triliun.