kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.533.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.180   20,00   0,12%
  • IDX 7.096   112,58   1,61%
  • KOMPAS100 1.062   21,87   2,10%
  • LQ45 836   18,74   2,29%
  • ISSI 214   2,12   1,00%
  • IDX30 427   10,60   2,55%
  • IDXHIDIV20 514   11,54   2,30%
  • IDX80 121   2,56   2,16%
  • IDXV30 125   1,25   1,01%
  • IDXQ30 142   3,33   2,39%

Bank kecil-menengah mulai pesimistis dapat mempertahankan kinerja


Senin, 31 Agustus 2020 / 21:40 WIB
Bank kecil-menengah mulai pesimistis dapat mempertahankan kinerja
ILUSTRASI. Nasabah melakukan transaksi keuangan di Bank BRI Agro Jakarta./pho KONTAN/Carolus Agus Waluyo/07/40/2020.


Reporter: Anggar Septiadi | Editor: Handoyo .

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Bank kecil-menengah di kelas bank umum kegiatan usaha (BUKU) 2, dan BUKU 3 mulai pesimistis bisa mempertahankan kinerja mumpuni hingga akhir tahun sebagaimana yang mereka catat sepanjang semester I-2020 lalu. 

PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Tengah misalnya yang sepanjang semester I-2020 lalu mencatat laba Rp 866,97 miliar dengan pertumbuhan hingga 145% lebih bakal mengerem ekspansi hingga akhir tahun.

Direktur Bisnis Ritel dan Unit Usaha Syariah Bank Jateng Hanawijaya misalnya menyatakan, bank BUKU 3 ini  merevisi target pertumbuhan yang sebelumnya dipatok hingga 10% tahun ini, menjadi 2,5% saja hingga akhir tahun. Masih lesunya permintaan kredit akibat pandemi jadi alasannya.

“Rencana pertumbuhan ekspansi netto 2,49% nyatanya masih dirasa berat, mengingat masih lemahnya permintaan kredit, dan terbatasnya sektor ekonomi yang tumbuh akibat pandemi. Belum lagi adanya persaingan antar bank,” katanya kepada Kontan.co.id, Senin (31/8).

Baca Juga: Pengembalian fungsi pengawasan perbankan ke BI dinilai tak punya tujuan jelas

Meskipun hingga Juli 2020 perseroan masih mencatat pertumbuhan kredit hingga 6,13% (yoy) senilai Rp 46,78 triliun, Hanawijaya bilang pertumbuhan sulit dipertahankan sebab akan ada pelunasan hingga Rp 300 miliar hingga akhir tahun. 

Di sisi lain, Hanwaijaya juga menilai penyaluran kredit juga makin bersiko, makanya sejak April hingga Mei lalu perseroan telah membatasi ekspansi ke sejumlah segmen kredit. pada periode tersebut, penyaluran kredit di luar segmen konsumer dan KUR, mesti disetujui langsung oleh direksi. 

Beruntungnya pada pertengahan Agustus lalu, Bank Jateng dapat penempatan dana pemulihan ekonomi naisonal (PEN) senilai Rp 2 triliun. hingga 27 Agustus 2020, perseroan pun sudah menyalurkan dana menjadi kredit senilai Rp 588,45 miliar, dimana segmen konsumer mendominasi dengan nilai Rp 363,59 miliar.

“Dana PEN akan jadi bantalan kami mengantisipasi pengurangan penyaluran kredit dan pendapatan sekaligus menunaikan target pertumbuhan 2,5%,” Sambungnya.

Sementara di BUKU 2 ada PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (AGRO) yang memangkas habis target pertumbuhannya tahun ini. Direktur Utama BRI Agro Ebeneser girsang bilang target pertumbuhan perseroan yang semula hingga 20% kini menjadi 24%.

“Kami sebelumnya menargetkan pertumbuhan hingga 20%, kemudian dipangkas menjadi 12%, selanjutnya 9%, namun kami diminta OJK untuk tak terlalu agresif, dan menjadi lebih moderat karena banyak tekanan yang diterima pelaku usaha akibat pandemi, sehingga dalam revisi RBB kami menargetkan pertumbuhan 2-4%,” katanya belum lama ini. 

Maklum saja, pertumbuhan kredit perseroan pada semester I-2020 sejatinya memang masih mumpuni sebesar 9,16% (yoy) dengan nilai Rp 19,19 triliun. Sayangnya pertumbuhan laba perseroan justru tercatat anjlok hingga 74,35% (yoy) menjadi Rp 20 miliar.

Baca Juga: Polemik pengendali Bukopin memanas, pemegang saham minoritas akan lapor polisi

Penurunan laba utamanya akibat kenaikan rasio kredit macet, non performing loan (NPL) gross perseroan meningkat dari 4,43% pada semester I-2019 menjadi 8,33% pada semester I-2020. Nett interest margin (NIM) perseroan juga merosot cukup dalam dari 3,06% menjadi 2,55%.

“Hingga akhir tahun kami targetkan kredit tumbuh 2-4%, dana pihak ketiga (DPK) 1-3%, sementara laba bersih di kisaran Rp 31 miliar,” sambungnya.

Sementara BUKU 2 lainnya yaitu PT Bank Oke Indonesia Tbk (DNAR) masih optimistis melanjutkan tren positif yang dialami perseroan. Sepanjang semester I-2020 laba perseroan tumbuh hingga 88,43% (yoy) menjadi Rp 9,70 miliar. 

“Dalam RBB kami, sampai akhir tahun kami masih optimistis bisa mencatat laba hingga Rp 12 miliar, ini tentu tumbuh signifikan dibandingkan akhir tahun saat kami mencatat kerugian hingga Rp 16,9 miliar,” kata Direktur Bank Oke Efdinal Alamsyah kepada Kontan.co.id.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×