Reporter: Adrianus Octaviano | Editor: Yudho Winarto
BWS dinilai berhasil menggabungkan efisiensi operasional dengan strategi digital yang konsisten, serta memperoleh tambahan likuiditas sebesar US$500 juta dari induk usahanya, Woori Bank Korea, pada 2025.
“Mereka tidak hanya mengandalkan dukungan modal induk, tetapi juga mampu membangun basis nasabah lokal yang loyal,” tambahnya.
Baca Juga: Hadirkan Super Apps Emas TRING!, BRI Berharap Jangkau 45 Juta Konsumen Potensial
Modal Besar Jadi Penyangga Kuat
Azis menekankan, modal besar dan Capital Adequacy Ratio (CAR) tinggi menjadi faktor penting yang membuat bank Korea tetap tangguh menghadapi potensi penurunan kualitas aset di tengah kondisi makroekonomi yang menantang.
“Hal itu dipandang positif oleh deposan besar karena menunjukkan tingkat kesehatan dan ketahanan bank dalam mengelola risiko,” jelasnya.
Ia menambahkan, bagi deposan institusi atau individu dengan dana di atas batas penjaminan LPS, kesehatan bank, kecukupan modal, dan rasio CAR tinggi menjadi pertimbangan utama dalam memilih tempat penyimpanan dana.
Baca Juga: Pembiayaan Produktif Fintech Lending Menyusut, AFPI: Dampak Ketidakpastian Ekonomi
Cerminkan Kuatnya Hubungan Ekonomi Korea–Indonesia
Keberadaan bank-bank Korea di Indonesia juga mencerminkan semakin eratnya hubungan ekonomi bilateral antara kedua negara.
Kolaborasi ini tumbuh pesat di tengah meningkatnya investasi Korea Selatan di sektor otomotif, baterai kendaraan listrik, dan manufaktur berteknologi tinggi.
“Melalui pembiayaan, layanan remitansi, dan kerja sama perdagangan lintas negara, bank-bank Korea berperan penting dalam memperlancar arus modal dan transaksi bisnis antara kedua negara,” tandas Azis.
Selanjutnya: 7 Film Fantasi Terbaru 2025 Penuh Aksi dan Imajinasi
Menarik Dibaca: 7 Film Fantasi Terbaru 2025 Penuh Aksi dan Imajinasi
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News