kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.908.000   1.000   0,05%
  • USD/IDR 16.212   -17,00   -0,10%
  • IDX 6.865   -12,86   -0,19%
  • KOMPAS100 999   -3,55   -0,35%
  • LQ45 764   -2,07   -0,27%
  • ISSI 226   -1,00   -0,44%
  • IDX30 393   -1,12   -0,29%
  • IDXHIDIV20 455   -0,68   -0,15%
  • IDX80 112   -0,32   -0,28%
  • IDXV30 114   0,03   0,02%
  • IDXQ30 127   -0,74   -0,58%

Bank Mandiri catat kredit ekspor impor sumbang 10% portofolio bisnis


Kamis, 04 Oktober 2018 / 19:18 WIB
Bank Mandiri catat kredit ekspor impor sumbang 10% portofolio bisnis
ILUSTRASI. Pelayanan nasabah bank


Reporter: Galvan Yudistira | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Bank Mandiri Tbk mencatat penyaluran kredit ekspor impor dan bisnis internasional atau letter of credit (L/C) menyumbang sebesar 10% dari portofolio kredit bank secara keseluruhan.

Sebagai gambaran saja, sampai semester I-2018, total penyaluran kredit bank berkode BMRI ini sebesar Rp 762,5 triliun.

“Kredit ekspor impor dan L/C kami menyumbang 10% terhadap total portofolio bisnis,” kata Darmawan Junaidi, Direktur Treasury dan Institutional Banking Bank Mandiri kepada kontan.co.id, Kamis (4/10).

Sementara itu, portofolio kredit Bank Mandiri dalam valas tercatat berada di kisaran 16%-17%. 

Untuk debitur valas, Bank Mandiri mencatat mayoritas pendapatannya dalam bentuk valas sehingga sudah terhedging secara alami.

Selain mengelola debitur valas, Bank Mandiri juga menjaga posisi devisa neto secara konservatif yaitu kurang dari 2%.

Sementara itu, Darmawan bilang, pelemahan rupiah akan berefek pada debitur impor, khususnya bagi importir  yang belum melakukan hedging. Sebab pelemahan rupiah akan menyebabkan biaya produksi meningkat.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×