kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.504.000   5.000   0,33%
  • USD/IDR 15.935   0,00   0,00%
  • IDX 7.246   -68,22   -0,93%
  • KOMPAS100 1.110   -11,46   -1,02%
  • LQ45 880   -11,76   -1,32%
  • ISSI 222   -0,92   -0,41%
  • IDX30 452   -6,77   -1,48%
  • IDXHIDIV20 545   -7,80   -1,41%
  • IDX80 127   -1,32   -1,03%
  • IDXV30 136   -1,06   -0,77%
  • IDXQ30 150   -2,29   -1,50%

Bank Mandiri genjot market share DHE hingga 30%


Jumat, 06 Juli 2012 / 16:22 WIB
Bank Mandiri genjot market share DHE hingga 30%
ILUSTRASI. Pekerja menggunakan alat berat untuk memindahkan tumpukan pupuk di pabrik pengantongan PT Pupuk Sriwidjaja (Pusri) Palembang, Sumatra Selatan, ANTARA FOTO/Nova Wahyudi/rwa.


Reporter: Anna Suci Perwitasari |

JAKARTA. Pada periode Januari hingga Mei 2012, transaksi ekspor melalui PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) yang menjadi bank penerima Devisa Hasil Ekspor (DHE) meningkat 9,8% dari periode sebelumnya yaitu US$ 22,2 miliar.

Direktur Commercial & Business Banking Bank Mandiri Sunarso dalam rilis yang diberikan hari ini (6/7) menyebutkan bahwa Bank Mandiri mendukung penerapan Peraturan Bank Indonesia Nomor 13/20/PBI/2011 tentang Penerimaan DHE dan Penarikan Devisa Utang Luar Negeri. Pasalnya, hal tersebut dapat mendukung upaya menjaga stabilitas perekonomian nasional sekaligus dapat memperkuat industri perbankan Indonesia.

Hingga akhir 2012, DHE yang masuk melalui Bank Mandiri ditargetkan mencapai US$ 63,5 miliar. Target tersebut mempertimbangkan prognosa ekspor nasional 2012 dari data BPS periode Januari - Maret 2012.

“Untuk mengoptimalkan penerapan regulasi itu, kami berupaya untuk memberikan kemudahan bagi pelaporan Rincian Transaksi Ekspor (RTE) bagi para eksportir, sehingga nantinya, eksportir yang bertransaksi melalui jaringan Bank Mandiri, dapat menyampaikan laporan RTE-nya dengan lebih tepat, akurat dan nyaman,” kata Sunarso.

Pelaporan RTE merupakan kewajiban eksportir yang disampaikan kepada Bank Indonesia melalui bank devisa lokal. Saat ini, diperkirakan belum semua eksportir melaporkan RTE-nya. Sebab, para eksportir mengira sanksi Bank Indonesia baru akan diberlakukan untuk PEB (Pemberitahuan Ekspor Barang) yang terbit 2 Juli 2012. Padahal, ketentuan tersebut sudah berlaku untuk PEB yang terbit sejak 2 Januari 2012. Sementara sanksi Bank Indonesia berlaku jika DHE untuk PEB tersebut belum masuk hingga 2 Juli 2012 atau 6 bulan sejak tanggal PEB.

Bank Mandiri, lanjut Sunarso, juga memberikan solusi ekspor seperti pengambilalihan tagihan wesel ekspor nasabah (LC maupun Non LC) yang dapat mempercepat penerimaan dana ekspor nasabah. Selain itu, Bank Mandiri juga menyediakan solusi foreign exchange yang memberikan nilai tukar kompetitif, serta memberikan solusi pengelolaan kas yang dapat memaksimalkan yield dana hasil ekspor nasabah.

Pengembangan Trade Servicing Unit, jaringan yang melayani transaksi ekspor dan impor juga terus dilakukan. Pada 2012, Bank Mandiri telah menambah 3 Trade Servicing Unit, sehingga saat ini terdapat 31 Trade Servicing Unit di berbagai daerah yang dapat melayani para eksportir. Trade Specialist yang berada di Trade Servicing Unit ini bertugas membantu nasabah dalam melayani transaksi ekspor impor mereka.

”Melalui berbagai inisiatif tersebut, kami ingin memperlancar masuknya DHE ke Indonesia terutama melalui Bank Mandiri,” ujar Sunarso. Ia berharap, melalui upaya tersebut Bank Mandiri dapat menjadi bank penerima DHE utama dengan market share terbesar yaitu mencapai lebih dari 30%. Per Maret 2012 market share DHE Bank Mandiri telah mencapai 27,2%, lebih tinggi dibanding akhir 2011 sebesar 26,5%.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Kiat Cepat Baca Laporan Keuangan Untuk Penentuan Strategi dan Penetapan Target KPI Banking and Credit Analysis

[X]
×