Reporter: Nina Dwiantika |
JAKARTA. Potensi bisnis kartu kredit di tahun 2012 tetap cerah. Kebijakan Bank Indonesia (BI) mengetatkan aturan main di bisnis ini, tak akan berpengaruh signifikan. Perbankan tetap mematok target tinggi lantaran potensi pasar yang belum tergarap masih sangat besar.
Bank Mandiri misalnya, menargetkan, tahun depan akan meraih pemegang kartu kredit baru sebanyak 500.000. Nilai kredit yang tersalurkan diperkirakan bertambah Rp 1,5 triliun.
Hingga November 2011, bank pelat merah terbesar ini telah menerbitkan 2,4 juta kartu kredit, dengan nilai transaksi Rp 4,23 triliun. Jumlah tersebut sudah memenuhi 96% target tahun ini sebanyak 2,5 juta kartu dengan nilai transaksi Rp 4,5 triliun. Jika target 500.000 kartu tercapai, pemilik kartu Bank Mandiri di pengujung tahun 2012 mencapai 3 juta orang dengan nilai kredit sekitar Rp 6 triliun.
Optimalisasi ini merupakan bagian strategi perseroan memperbesar fee based income. Dengan menaikkan porsi pendapatan non-bunga, keuntungan bank ke depan bakal lebih stabil, sehingga ada ruang lebih besar menurunkan net interest margin (NIM).
Strategi lain, menggenjot layanan cash management, trade finance dan transaction banking. "Dari lini-lini ini, kami tidak hanya mendapat komisi, juga dana murah," kata Handayani, Senior Vice President Bank Mandiri, Kamis (24/11).
Bank Mandiri membidik perolehan fee based income dari kartu kredit sebesar Rp 1,2 triliun pada 2012. Angka ini meningkat 50% ketimbang realisasi tahun 2011 yang diperkirakan Rp 800 miliar.
Untuk mendukung target tersebut, bank pelat merah ini memperluas pasar dengan membidik orang-orang yang aktif berbelanja melalui internet. Pekan ini, Mandiri meluncurkan portal belanja online bernama www.tokone.com. Mandiri menargetkan nilai transaksi kartu kredit melalui portal ini mencapai Rp 50 miliar per bulan.
Mandiri menilai, jumlah pengguna internet di negeri ini dari tahun ke tahun makin bertambah. Dari total penduduk Indonesia sebanyak 250 juta orang, hanya 16,1% atau sebesar 39,6 juta yang aktif menggunakan internet. Artinya, potensi pasar masih besar.
Sebelumnya, Citibank Indonesia juga memiliki layanan belanja online melalui kartu kredit dengan menggandeng toko online www.belibarang.com. Sementara Bank Central Asia (BCA) akan memaksimalkan situs jejaring sosial, Kaskus untuk membesarkan bisnis e-commerce. Kebetulan, baik Kaskus dan BCA sama-sama berinduk ke Grup Djarum.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News