Reporter: Galvan Yudistira | Editor: Dupla Kartini
JAKARTA. PT Bank Mandiri Tbk memproyeksi rasio kredit bermasalah atau non perfoming loan (NPL) industri perbankan tahun ini sebesar 3,5%. NPL pada 2017 diproyeksi naik 57 bps secara tahunan atau year on year (yoy).
Jika dibandingkan tahun lalu, kenaikan NPL pada tahun ini sedikit lebih besar. Sebagai gambaran, pada 2016 lalu, kenaikan NPL industri sebesar 44 bps yoy menjadi 2,89%.
Kepala Ekonom Bank Mandiri Anton Gunawan menyebut, tiga sektor yang menjadi penyebab naiknya NPL industri perbankan pada tahun ini adalah transportasi, pertambangan dan minyak serta gas.
Di sisi lain, tahun ini, diproyeksi NPL perbankan akan banyak ditolong oleh membaiknya harga komoditas. “Kredit yang terkait komoditas pada tahun ini akan sedikit membaik, ini lebih didorong oleh membaiknya harga komoditas, yang tahun lalu naik cukup besar,” ujar Anton dalam acara Media Brief Bank Mandiri, Senin (6/3).
Sebagai gambaran, sampai 2016 lalu, dua sektor penyumbang NPL utama adalah dari sektor perdagangan dan transportasi. Tercatat masing masing NPL dari sektor tersebut sebesar 4,25% dan 4,83%.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News