Reporter: Selvi Mayasari | Editor: Tendi Mahadi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Di tahun 2024, Bank Mandiri menargetkan sustainable return on equity (ROE) stabil berada di atas 20%. RoE sendiri, menunjukkan tingginya keuntungan yang dihasilkan oleh bank dari setiap nilai yang diinvestasikan pemegang sahamnya. Semakin tinggi nilainya, semakin besar imbal hasil yang didapat perusahaan.
Untuk diketahui pada 2023 lalu RoE BMRI mencapai 23,2%. Angka ini naik dari periode sama tahun 2022 yang hanya tercatat 19,7%.
Direktur Keuangan dan Strategi Bank Mandiri Sigit Prastowo mengatakan, peningkatan RoE perseroan tentunya didorong oleh pertumbuhan laba bersih bank-only sebesar 35,6% YoY, mencapai Rp 51,1 triliun.
"Pencapaian ini merupakan hasil dari peningkatan kinerja pada beberapa komponen utama. Pertama, profitabilitas Bank Mandiri didorong oleh meningkatnya market share kredit Bank Mandiri melalui pertumbuhan kredit di atas industri sebesar 16,4% YoY," jelasnya kepada kontan.co.id.
Baca Juga: Bank Mandiri dan BRI Pecahkan Rekor Laba dan Harga Saham Tertinggi Dalam Sejarah
Selain itu, pertumbuhan ini juga didorong oleh segmen wholesale yang fokus tumbuh di sektor unggulan dan segmen retail yang tumbuh melalui strategi value chain ekosistem klien wholesale Bank Mandiri.
Kedua, profitabilitas Bank Mandiri juga di dorong oleh NIM Bank Mandiri yang terjaga di level 5,25%. Pencapaian ini didorong oleh peningkatan transaksi dari Livin' dan KOPRA yang turut menjaga CASA Rasio dan cost of fund di level yang stabil. Dapat dilihat per Desember 2023, CASA Ratio secara bank-only berada di tingkat 79,4%.
Komponen ketiga adalah efektivitas biaya operasional yang tercermin dari CIR secara bank-only yang berada di level 34,6%. Hal ini dapat dilakukan melalui prioritisasi biaya terhadap aktivitas yang meningkatkan produktivitas bisnis dan penurunan biaya operasional secara masif melalui transformasi digital.
Secara total, Bank Mandiri menjaga JAWS positif dengan fokus pada pertumbuhan revenue di atas pertumbuhan biaya.
Terakhir kata Sigit, kualitas aset terjaga dengan baik melalui strategi pertumbuhan kredit ke value chain dan risk management yang ketat seperti penerapan loan follow transaction, tumbuh di regional sector champion dan fokus pada kolateral fixed asset.
Baca Juga: Agar Orang Bisa KPR, BTN Dukung Program KPR 35 Tahun
"Sebagai hasilnya, NPL Bank Mandiri dapat turun mencapai 1,02% secara bank only dengan NPL coverage sebesar 384%. Hal ini juga turut menurunkan biaya cost of credit menjadi 0,63% secara bank only," ucapnya.
Di tahun 2024 pihaknya juga akan berfokus pada peningkatan market share kredit dengan tumbuh di atas industri. Secara konsolidasi, BMRI menargetkan kredit tumbuh sebesar 13%-15%.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News