Reporter: Nurtiandriyani Simamora | Editor: Wahyu T.Rahmawati
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Bank Maspion Indonesia Tbk (BMAS) mencatatkan perolehan laba bersih sebesar Rp 63,25 miliar menutup tahun buku 2023. Jumlah tersebut menurun 44,97% secara tahunan (year on year) jika dibandingkan perolehan laba bersih sebelumnya yang sebesar Rp 114,94 miliar pada 2022.
Di sisi lain meski laba bersih menurun, namun Bank Maspion masih mampu mencatatkan pertumbuhan pendapatan bunga bersih atau net interest income (NII) sebesar 24,18% YoY menjadi Rp 551,18 miliar pada 2023.
Adapun penyebab menurunnya laba bersih ini disebabkan oleh beberapa hal, salah satunya beban operasional yang meningkat, termasuk dalam hal ini penebalan pencadangan kerugian penurunan nilai (CKPN) aset keuangan.
Jika melihat laporan keuangan Bank Maspion yang rilis Rabu (27/3) di Bursa Efek Indonesia, beban operasional secara konsolidasi tercatat naik dari Rp 321 miliar menjadi Rp 498,86 miliar pada tahun 2023.
Baca Juga: Gandeng KBank, Bank Maspion Akan Luncurkan Aplikasi Mobile Banking Baru
Alhasil, rasio beban operasional terhadap pendapatan operasional (BOPO) Bank Maspion naik dari level 84,99% pada 2022 menjadi 93,29% pada 2023. Rasio biaya terhadap pendapatan atawa cost to income ratio (CIR) juga naik dari 66,57% menjadi 70,3%.
Dari sisi intermediasi, Bank Maspion mencatat pertumbuhan penyaluran kredit melesat 50,79% YoY menjadi Rp 13,24 triliun pada 2023. Aset bank pun naik 31,5% YoY menjadi Rp19,66 triliun pada 2023.
Di sisi lain, kualitas aset bank memburuk dengan Rasio kredit bermasalah (NPL) gross naik dari 1,21% menjadi 2,59%. Sementara, NPL nett naik dari 0,97% ke level 2,12%.
Dari sisi pendanaan, Bank Maspion telah menghimpun dana pihak ketiga (DPK) sebesar Rp 11,03 triliun, naik dari Rp 10,91 triliun pada tahun 2022.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News