Reporter: Yoliawan H | Editor: Sofyan Hidayat
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Bank Mayapada International Tbk melihat kredit sektor pertambangan masih lesu di awal tahun 2018. Hal tersebut tercermin dari turunnya kredit investasi dan kredit modal kerja untuk sektor pertambangan dan penggalian masing-masing 16,7% year on year (yoy) dan 22,6% yoy.
Hariyono Tjahjarijadi, Presiden Direktur Bank Mayapada menjelaskan, penurunan kredit pertambangan karena memang sektor pertambangan masih lesu.
“Itu dikarenakan permintaan dari luar negeri maupun domestik masih belum pulih sehingga permintaan kreditnya pun turun seiring penurunan usaha pertambangan,” jelas Hariyono, Kamis (12/4).
Menurut Hariyono, sektor pertambangan masih perlu waktu untuk pulih karena banyak bergantung dengan pasar luar negeri.
Sebagai gambaran berdasarkan data uang beredar Bank Indonesia (BI) per Februari 2018 perbankan telah menyalurkan kredit investasi sektor pertambangan dan penggalian sebesar Rp 46,8 triliun atau turun 16,7% yoy. Sedangkan kredit modal kerja menurun 22,6% yoy menjadi Rp 48,0 triliun.
Di tahun 2018, Bank Mayapada sendiri menargetkan pertumbuhan kredit sebesar 17% hingga 18% yoy. Sekadar informasi, berdasarkan laporan keuangan bank per Februari 2018, kredit Bank Mayapada berhasil tumbuh hingga 20,20% yoy menjadi Rp 58,10 triliun dari tahun lalu sebesar Rp 48,34 triliun.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News