kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Bank mengajukan tambahan kuota KUR


Selasa, 07 Agustus 2018 / 06:13 WIB
Bank mengajukan tambahan kuota KUR
ILUSTRASI. UKM produk boneka


Reporter: Maizal Walfajri | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Perbankan semakin gencar menggelontorkan Kredit Usaha Rakyat (KUR). Salah satunya, PT Bank Negara Indonesia Tbk (BNI), tengah mengajukan penambahan kuota penyaluran kredit usaha rakyat (KUR) sebesar Rp 3 triliun.

General Manager Bisnis Usaha Kecil BNI Bambang Setyatmojo menyatakan, penambahan ini lantaran pasar KUR terutama UMKM masih terbuka luas. "Masih banyak yang belum tersentuh KUR," ujar Bambang kepada Kontan.co.id, Senin (6/8).

Bank yang melantai di bursa saham dengan nama BBNI ini sudah menyalurkan KUR Rp 9,85 triliun kepada 68.000 debitur hingga Juli 2018. Artinya, BNI sudah menyalurkan 73,28% dari target tahunan pada Juli 2018.

Pemerintah memberikan jatah KUR pada BNI sepanjang 2018 sebesar Rp 13,44 triliun. "Peningkatan jumlah debitur terjadi karena KUR BNI makin fokus ke sektor pertanian. Sedangkan rasio kredit macet atau NPL masih 0,00 sekian atau kolektibilitasnya masih hampir 100%," tambah Bambang.

BNI juga sudah menyiapkan berbagai langkah untuk menghindari kredit bermasalah. Misalnya melalui pembiayaan kluster yang memudahkan dalam melakukan penagihan.

Lalu, BNI juga kerjasama dengan perusahaan e-commerce dan linkage program dimana analisa kelayakan calon debitur sudah dilakukan di perusahaan tersebut.

Tidak mau kalah dengan BNI, Bank Pembangun Daerah (BPD) juga memacu penyaluran KUR. Hingga paruh pertama 2018, BPD sudah menyalurkan lebih dari 50% dari target tahunan.

Tidak mau berhenti di situ, bank daerah juga ikut mengajukan penambahan penyaluran KUR. Ambil contoh Bank Pembangungan Daerah Jawa Tengah (Bank Jateng). Bank ini sudah menyalurkan KUR Rp 339,98 miliar kepada 2.589 debitur per Juni 2018.

Realisasi ini sudah mencapai 88,3% dari target penyaluran KUR Bank Jateng tahun ini, Rp 385 miliar "Kami mengajukan tambahan KUR Rp 200 miliar. Sebab kami melihat peluang UMKM di Jateng masih baik. Dengan pengalaman semester pertama kami yakin bisa melakukan booking tambahan Rp 200 miliar," ujar Direktur Bisnis Ritel & Unit Usaha Syariah Bank Jateng Hanawijaya.

Bank Pembangunan Daerah Sumatera Utara (Bank Sumut) juga telah menyalurkan kredit bunga rendah ini sebanyak Rp 317,85 miliar kepada sekitar 2.041 debitur.

Penyaluran ini sudah mencapai 58% dari target tahunan. Bank Sumut diamanahi penyaluran KUR hingga akhir tahun oleh pemerintah sebanyak Rp 550 miliar. "Kami sudah mengajukan kuota tambahan hingga Rp 700 miliar lantaran pasarnya terbuka," ujar Edie Rizliyanto, Direktur Utama Bank Sumut.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU

[X]
×