kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.533.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.180   20,00   0,12%
  • IDX 7.063   79,31   1,14%
  • KOMPAS100 1.056   15,99   1,54%
  • LQ45 830   13,16   1,61%
  • ISSI 214   1,34   0,63%
  • IDX30 424   7,83   1,88%
  • IDXHIDIV20 510   8,47   1,69%
  • IDX80 121   1,88   1,59%
  • IDXV30 125   0,72   0,58%
  • IDXQ30 141   2,29   1,65%

Bank Mutiara sudah bertemu lima debitur kakap


Selasa, 07 Januari 2014 / 18:44 WIB
Bank Mutiara sudah bertemu lima debitur kakap
ILUSTRASI. Pameran Food and Hotel Indonesia 2022 sukses dikunjungi 32.000 pengunjung


Reporter: Adhitya Himawan | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

JAKARTA. Manajemen Bank Mutiara ternyata sudah memulai pembicaraan dengan manajemen lima perusahaan yang menjadi debitur kakap kredit macet di awal bulan ini.

Menurut Sekretaris Perusahaan Bank Mutiara, Rohan Hafas, proses pembicaraan dengan debitur sudah dimulai dengan meminta data keuangan dari lima perusahan tersebut. "Berdasarkan data keuangan tersebut, kami akan mempelajari situasi perusahaan dan data data yang menunjangnya. Setelah itu, baru nanti ditentukan keputusannya," kata Rohan saat dihubungi, Selasa, (7/1).

Rohan mengakui tak menutup kemungkinan jika persoalan kredit macet ini terpaksa diselesaikan melalui jalur hukum. "Hal itu akan dilakukan apabila debitur tidak kooperatif," tambah Rohan.

Rohan menegaskan, Bank mutiara akan menempuh semua upaya penyelesaian yang bisa dilakukan terhadap 5 debitur kakap tersebut. Termasuk di dalamnya upaya hukum kepailitan. Namun ia tak bisa memastikan berapa lama waktu yang diperlukan hingga tuntas. "Waktu yang diperlukan tentunya harus mengikuti alur waktu dalam sebuah proses hukum," pungkas Rohan.

Sebagaimana diketahui, Bank Mutiara sempat menjadi sorotan publik kembali setelah beberpa waktu lalu mendapatkan suntikan modal kedua kalinya dari LPS sebesar Rp 1,245 triliun. Hal ini disebabkan CAR yang sempat ajlok dibawah 8% akibat lima debitur kakap komplk menghentikan angsuran pembayaran kredit. Kelima perusahan itu diduga terkait dengan politisi Golkar Muhammad Misbakhun dan eks pemilik TPPI Honggo Wendratno.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×