kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Bank Negara Indonesia (BBNI) Targetkan Bisa Tekan Cost of Credit Jadi 1% di 2025


Senin, 19 September 2022 / 16:30 WIB
Bank Negara Indonesia (BBNI) Targetkan Bisa Tekan Cost of Credit Jadi 1% di 2025
ILUSTRASI. Nasabah melakukan transaksi pada kantor cabang Bank BNI di Jakarta, Kamis (2/6/2022). Bank Negara Indonesia (BBNI) Targetkan Bisa Tekan Cost of Credit Jadi 1% di 2025.


Reporter: Maizal Walfajri | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID -  JAKARTA. PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (BBNI) berupaya untuk menekan biaya kredit atau cost of credit hingga di bawah 1% pada 2025. Direktur Keuangan BNI Novita Widya Anggraini menyatakan cost of credit BNI berada di level 1,9% pada Juni 2022. 

“Tentunya dari tahun ke tahun terdapat penurunan yang signifikan sampai nanti 2025 menjadi 1%. Kemudian dampak kenaikan suku bunga terhadap kinerja perusahaan tentunya juga sudah kami lakukan stress test, serta lakukan evaluasi dampak suku bunga, hal tersebut tidak memiliki dampak yang signifikan terhadap kinerja kami,” papar Novita dalam keterbukaan informasi pada Senin (19/8).

Selain itu, BNI juga terus melakukan pemantauan dari sisi likuiditas. Ia mengaku, BNI masih memiliki likuiditas yang cukup ample, dalam artian tidak terlalu terpengaruh dengan kenaikan suku bunga ini. 

Baca Juga: BNI Tidak Melihat Pemburukan Kualitas Aset Bila Restrukturisasi Covid-19 Dicabut

Asal tahu saja, laba bersih BNI Semester I-2022 tercatat mencapai Rp 8,8 triliun, atau tumbuh 75,1% secara tahuna. Hal ini dihasilkan dari ekspansi kredit yang tumbuh 8,9% secara tahunan atau year on year (yoy) sehingga mencapai Rp 620,42 triliun. 

Kinerja penghimpunan dana masyarakat yang kuat, dengan Dana Pihak Ketiga (DPK) mencapai Rp 691,84 triliun, naik 7,0% yoy, dimana 69,2% diantaranya adalah Current Account Saving Account (CASA).

 

Laba bersih juga dihasilkan dari kontribusi non-interest income yang pada Semester I Tahun 2022 ini dapat mencapai Rp 7,6 triliun atau naik 11,0% yoy. 

Hal ini didukung oleh transformasi digital yang terus dilakukan, terutama pada tiga Product Champion BNI, yaitu BNI Direct, BNI Mobile Banking, dan BNI Xpora.

Baca Juga: Alasan Mengapa Bantuan Subsidi Upah 2022 Belum Cair

Pada Semester I tahun ini, Perseroan berhasil membukukan pendapatan operasional sebelum pencadangan atau Pre-Provision Operating Profit (PPOP) sebesar Rp 17,2 triliun, tertinggi dalam sejarah kinerja Perseroan. 

Dengan tren pertumbuhan kinerja tersebut, BNI berhasil menembus total aset hingga Semester pertama 2022 senilai Rp 946,49 triliun, naik 8,2% yoy. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×