kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45898,78   -24,72   -2.68%
  • EMAS1.326.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Bank optimistis bisnis pengelolaan dana nasabah tajir mekar tahun ini


Senin, 26 Februari 2018 / 15:52 WIB
Bank optimistis bisnis pengelolaan dana nasabah tajir mekar tahun ini
ILUSTRASI. Uang rupiah di BNI


Reporter: Laurensius Marshall Sautlan Sitanggang | Editor: Sofyan Hidayat

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Sejumlah bank optimistis, bisnis kelolaan dana nasabah tajir atau wealth management (WM) akan kembali tumbuh tahun ini. Minat nasabah pada produk WM diprediksi akan meningkat di tengah kondisi suku bunga perbankan yang masih rendah.

Salah satunya, PT Bank OCBC NISP Tbk yang menargetkan dana kelolaan alias assets under management (AUM) diproyeksi dapat meningkat 15% tahun ini. Head of individual customer solutions OCBC NISP Ka Jit mengatakan, untuk mengejar target tersebut perseroan ini akan lebih fokus pada pengembangan produk reksadana dan asuransi.

"Tahun ini, kondisi suku bunga rendah dan situasi ekonomi yang membaik diharapkan akan mendorong minat investasi," katanya kepada Kontan.co.id, Senin (26/2). Catatan saja, tahun lalu total dana kelolaan nasabah tajir OCBC NISP mekar 30% secara tahunan (year on year/yoy) atau mencapai Rp 12 triliun. Memakai asumsi tersebut, artinya OCBC NISP memasang target dana kelolaan WM mampu mencapai Rp 13,8 triliun pada akhir tahun 2018.

Selain fokus dalam menawarkan produk reksadana dan asuransi sebagai mesin penggerak bisnis WM, OCBC NISP juga akan meluncurkan produk WM baru tahun ini. Sayang, Ka Jit masih enggan untuk menjelaskan secara rinci produk tersebut.

Tak hanya OCBC NISP saja yang memasang target dua digit. PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk atau BNI mengharapkan tahun ini dana total dana kelolaan dapat tumbuh sekitar 14% secara yoy menjadi Rp 130,7 triliun.

Kepala Divisi Wealth Management BNI Neny Asriany mengatakan, sampai akhir tahun lalu total dana kelolaan WM BNI sudah mencapai Rp 114,7 triliun. Neny menjelaskan, tahun ini bisnis WM bakal kembali merekah. Beberapa jenis produk investasi akan meningkat saat suku bunga produk konvensional masih rendah.

"Strategi kami dengan pengembangan produk investasi dan pengembangan produk privilege," ujarnya.

Sebagai catatan saja, untuk menjadi nasabah tajir minimal nasabah harus memiliki penempatan dana minimal Rp 500 juta di BNI. Terbaru, BNI juga telah meluncurkan faslitas global wealth management bagi nasabah dengan minimal dana yang ditempatkan mencapai Rp 5 miliar alias nasabah BNI Emerald. Layanan  tersebut tersedia di seluruh kantor cabang BNI di luar negeri antara lain di London, New York, Singapura, Hong Kong, Tokyo, Osaka, Seoul dan Yangon.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×