Reporter: Yoliawan H | Editor: Rizki Caturini
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Bank Negara Indonesia Tbk (BNI) optimistis perkembangan orang kaya di Asia dan Indonesia turut menjadi peluang untuk terus mendorong bisnis kelolaan dana nasabah tajir atau high networth individual (HNI) di tahun 2018.
Kepala Divisi Wealth Management BNI Neny Asriany mengatakan, dana kelolaan wealth management BNI di tahun 2017 sebesar Rp 114,7 triliun. Pihaknya menargetkan dana kelolaan dapat tumbuh sekitar 14% menjadi Rp 130,7 triliun di tahun 2018.
“Tentunya penambahan kekayaan orang kaya di Asia ini menjadi peluang untuk bisnis wealth management BNI melalui upselling nasabah existing dan akuisisi nasabah baru dengan penawaran produk dan program yang menarik,” jelas Neny kepada Kontan.co.id, Minggu (28/1).
Gambaran saja, berdasarkan riset Capgemini SA, tahun 2016, kekayaan orang Asia naik 8% menjadi US$ 18,8 triliun. Kekayaan orang kaya di kawasan ini akan meningkat menjadi US$ 40 triliun pada tahun 2025 mendatang.
Pun, bisnis wealth management dapat ikut mengerek pendapatan non bunga BNI karena ini menjadi salah satu sumber pendapatan fee dari perbankan dengan layanan jasa kelolaan dana.
“Pendapatan fee (FBI) Wealth Management berasal dari bisnis bancassurance dan investasi yang besarannya sekitar Rp 367 miliar di tahun 2017,” tutup Neny.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News