kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45919,51   10,20   1.12%
  • EMAS1.343.000 -0,81%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Bank siaga menghadapi virus WannaCry


Selasa, 16 Mei 2017 / 10:14 WIB
Bank siaga menghadapi virus WannaCry


Reporter: Galvan Yudistira | Editor: Yudho Winarto

JAKARTA. Perbankan Tanah Air telah menyiapkan tameng untuk menghantam serangan siber virus malware jenis ransomware Wannacry yang telah merajalela sejak akhir pekan lalu. Amunisi perbankan mulai dari peningkatan teknologi hingga edukasi pencegahan serangan virus kepada karyawan.

Rico Usthavia Frans, Direktur Digital Banking dan Teknologi PT Bank Mandiri Tbk mengatakan, pihaknya telah mengantisipasi virus ransomware WannaCrypt agar tidak mengganggu sistem perbankan di Bank Mandiri.

Amunisi bank berplat merah ini adalah membentuk pusat komando yang terdiri dari tim keamanan teknologi informasi (TI), mengirimkan pesan antisipasi ke pegawai Mandiri agar lebih berhati-hati, dan membuat posko antisipasi jika ada insiden.

Sekretaris Korporasi PT Bank Negara Indonesia Tbk (BNI) Ryan Kiryanto menyampaikan, cara BNI memproteksi sistem TI dari serangan virus adalah pemantauan secara berkala dan melakukan aksi pencegahan terutama untuk menyelamatkan pusat data.

Selanjutnya, BNI akan mengalokasikan dana khusus untuk peningkatan (upgrade) proteksi sistem TI. Peningkatan teknologi ini akan memperkecil terjadinya serangan virus ke sistem teknologi perbankan.

Presiden Direktur PT Bank Central Asia Tbk (BCA) Jahja Setiaatmadja mengaku, pihaknya telah antisipasi penyebaran virus ransomware Wannacry sejak minggu lalu melalui sosialisasi ke manajemen dan karyawan. "Kami memastikan semua server dan PC telah menggunakan patch Microsoft dan anti virus terbaru," ujar Jahja, Senin (15/5).

Pasang agen di server

Bank yang terafiliasi oleh Grup Djarum ini melakukan tindakan dini dengan memutus koneksi internet bagi cabang atau unit kerja yang belum menggunakan patch Microsoft dan anti virus terbaru. Serta menutup port yang dapat dimanfaatkan virus.

Sementara itu, PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BRI) memasang agen di server yang bersentuhan langsung dengan internet. Fungsi agen adalah sebagai host intrussion detection system (IDS) yang mengidentifikasi sedini mungkin kegiatan atau indikasi serangan, perubahan konfigurasi, dan pengambilalihan hak akses previllage user.

Sekretaris Perusahaan BRI Hari Siaga bilang, pihaknya juga memonitor dengan ketat traffic mencurigakan yang masuk ke data center via DMZ melalui sistem monitoring tools. Selain itu, juga memantau traffic yang masuk ke DC dari internal network melalui perangkat Intrution Prevention Systems (IPS). BRI juga akan mempelajari patch yang sudah dirilis oleh Microsoft untuk menangani Wannacry. Baik untuk server maupun endpoint.

Hari menambahkan, langkah antisipasi selanjutnya adalah BRI akan meminta para Pemimpin Unit Kerja untuk memastikan bahwa setiap unit kerja dan pengguna PC/Notebook melaksanakan pencegahan dan pengamanan sesuai arahan dari Kantor Pusat BRI.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Success in B2B Selling Omzet Meningkat dengan Digital Marketing #BisnisJangkaPanjang, #TanpaCoding, #PraktekLangsung

[X]
×