Reporter: Anggar Septiadi | Editor: Yudho Winarto
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Sepanjang semester 1-2019, perbankan syariah nasional mencatatkan kinerja pembiayaan yang mumpuni. Dari catatan Otoritas Jasa Keuangan (OJK), pembiayaan bank syariah tumbuh 12% (yoy) menjadi Rp 212,99 triliun.
Pertumbuhan ini diakui sejumlah bank syariah turut ditopang oleh pembiayana produktif. Presiden Direktur PT Bank BCA Syariah John Kosasih misalnya menyatakan hampir 95% portofolio pembiayaanya diberikan ke segmen produktif.
“Kalau di kami memang dominasinya justru ada di segmen produktif, hingga 95% dari total portofolio pembiayaan kami,” katanya kepada Kontan.co.id, Senin (16/9).
Per Agustus 2019, entitas anak PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) ini telah menyalurkan pembiayaan total Rp 4,95 triliun, tumbuh 3% (yoy) dibandingkan Agustus 2018 senilai Rp 4,80 triliun. Sedangkan porsi pembiayaan produktifnya pada Agustus 2019 mencapai Rp 4,70 triliun.
Baca Juga: Menyimak kesiapan spin off dari unit usaha syariah perbankan
“Dengan tetap mempertahankan porsi pembiayaan produktif, kami berharap hingga akhir tahun portofolio pembiayaan kami bisa mencapai Rp 5,3 triliun, dengan pertumbuhan 10%-13% (yoy),” lanjut John.
Sementara PT Bank BRI Syariah Tbk (BRIS) punya strategi untuk meningkatkan portofolio pembiayaan produktif dengan menyasar segmen mikro dan ritel.
“Sedangkan di segmen komersial kami fokus terhadap perusahaan Badan Usaha Milik Negara, dan entitas anaknya. Pertimbangannya segmen tersebut bisa membawa dampak baik terhadap segmen konsumer dan mikro,” kata Corporate Secretary BRI Syariah Mulyatno kepada Kontan.co.id.
Mulyatno menambahkan hingga saat ini porsi pembiayaan produktif perseroan sebesar 70% dari total portofolionya. Artinya, per Agustus dengan pembiayaan senilai Rp 24,22 triliun, pembiayaan produktif perseroan mencapai Rp 16,95 triliun.