Reporter: Dina Mirayanti Hutauruk | Editor: Handoyo .
"Fee based income BCA syariah mayoritas masih dari biaya administrasi dan itu tumbuh 12% tahun lalu. Sedangkan dari payment masih kecil.
Tahun ini kami harapkan pendapatan fee ini akan tumbuh lagi seiring dengan bertambahnya fitur mobile banking kami," ujar Pranata.
Sementara John Kosasih, Presiden Direktur BCAS mengatakan, strategi pengembangan digital perseroan akan dilakukan lewat leveraging infrastruktur yang dimiliki BCA. Dengan demikian, belanja modal yang diperlukan BCA Syariah tidak akan terlalu besar. Tahun ini, capex digital hanya disiapkan sebesar Rp 10 miliar.
Unit Usaha Syariah (UUS) Bank CIMB Niaga juga terdepan dalam melakukan transformasi digital. Sebagai bank penerima setoran biaya perjalanan Ibadah Haji (BPIH), bank ini melakukan inovasi yaitu menyiapkan cara pendaftaran nomor porsi haji melalui CIMB Clicks sesuai dengan prosedur berlaku saat ini.
"Layanan ini tinggal menunggu Keputusan Kemenag untuk pendaftaran haji non branch," ungkap Pandji Djajanegara, Direktur Utama CIMB Niaga Syariah.
Baca Juga: Ekonom Bank Permata memprediksi BI akan tahan suku bunga acuan di level 5%
Di samping itu, CIMB Niaga Syariah juga memiliki sistem online untuk pembelian obligasi pemerintah melalui CIMB Niaga Wealth Management System (WMS). Lalu unit usaha syariah ini sedang dikembangkan pembuatan SID investor melalui Go Mobile dan CIMB Clicks, dipastikan ke depannya seluruh investor yang berminat membeli Obligasi Pemerintah Syariah tidak perlu datang ke cabang.
Seluruh pengembangan layanan digital tersebut dikembangkan dengan menggunakan infrastruktur CIMB. Sementara layanan digital yang sudah dimiliki bank ini untuk memudahkan bertransaksi saat ini diantaranya sistem pembayaran QR, layana Go Mobile, layanan CIMB Clicks yaitu pembukaan online rekening tabungan syariah dan deposito.