kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.249.000 2,21%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Bank syariah mulai menuai hasil dari transformasi digital


Rabu, 19 Februari 2020 / 06:00 WIB
Bank syariah mulai menuai hasil dari transformasi digital


Reporter: Dina Mirayanti Hutauruk | Editor: Handoyo .

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Perbankan di tanah air tengah gencar melakukan transformasi digital untuk mengikuti perkembangan gaya hidup masyarakat. Beragam layanan digital diluncurkan untuk memudahkan nasabah bertransaksi dan pada akhirnya akan mendorong pertumbuhan bisnis bank.

Bank syariah juga tidak ketinggalan dalam melakukan transformasi digital tersebut. Disamping memanfaatkan infrastruktur yang dimiliki induknya, bank syariah terus menyiapkan investasi untuk melakukan terobosan berbasis digital.

Baca Juga: Terseret suspensi efek Tiphone Mobile (TELE), begini tanggapan Sinarmas Sekuritas

PT Bank BCA Syariah (BCAS) misalnya terus melakukan penambahan fitur-fitur pada kanal elektronik guna memperluas jangkauan layanannya. Tahun lalu, bank ini telah melengkapi jaringan e-channel dengan meluncurkan klik BCA Syariah bisnis. 

"Ini merupakan perluasan dari Klik BCA Syariah individu yang sudah kami miliki sebelumnya. Ditujukan untuk memudahkan nasabah korporasi," ungkap Pranata Nazamuddin, Direktur BCAS di Jakarta, Selasa (18/2).

Di samping layanan internet banking, BCA Syariah juga sudah memiliki layanan mobile banking yang semakin memudahkan nasabahnya melakukan transaksi. Hadirnya layanan-layanan digital tersebut telah berdampak positif mendorong pertumbuhan jumlah rekening tabungan.

Pranata bilang, jumlah rekening tabungan di BCA Syariah per akhir 2019 telah mencapai 95.000 atau meningkat 35% dibandingkan tahun sebelumnya. Pertumbuhan rekening tersebut berdampak pada pendapatan berbasis fee atau komisi perseroan yang berasal dari biaya administrasi tabungan dan juga pembiayaan.

Baca Juga: Hotel Mulia Bali dan Hotel 88 atur strategi tingkatkan tamu wisatawan domestik

"Fee based income BCA syariah mayoritas masih dari biaya administrasi dan itu tumbuh 12% tahun lalu. Sedangkan dari payment masih kecil.
Tahun ini kami harapkan pendapatan fee ini akan tumbuh lagi seiring dengan bertambahnya fitur mobile banking kami," ujar Pranata.

Sementara John Kosasih, Presiden Direktur BCAS mengatakan, strategi pengembangan digital perseroan akan dilakukan lewat leveraging infrastruktur yang dimiliki BCA. Dengan demikian, belanja modal yang diperlukan BCA Syariah tidak akan terlalu besar. Tahun ini, capex digital hanya disiapkan sebesar Rp 10 miliar.

Unit Usaha Syariah (UUS) Bank CIMB Niaga juga terdepan dalam melakukan transformasi digital. Sebagai bank penerima setoran biaya perjalanan Ibadah Haji (BPIH), bank ini melakukan inovasi yaitu menyiapkan cara pendaftaran nomor porsi haji melalui CIMB Clicks sesuai dengan prosedur berlaku saat ini.

"Layanan ini tinggal menunggu Keputusan Kemenag untuk pendaftaran haji non branch," ungkap Pandji Djajanegara, Direktur Utama CIMB Niaga Syariah.

Baca Juga: Ekonom Bank Permata memprediksi BI akan tahan suku bunga acuan di level 5%

Di samping itu, CIMB Niaga Syariah juga memiliki sistem online untuk pembelian obligasi pemerintah melalui CIMB Niaga Wealth Management System (WMS). Lalu unit usaha syariah ini sedang dikembangkan pembuatan SID investor melalui Go Mobile dan CIMB Clicks, dipastikan ke depannya seluruh investor yang berminat membeli Obligasi Pemerintah Syariah tidak perlu datang ke cabang.

Seluruh pengembangan layanan digital tersebut dikembangkan dengan menggunakan infrastruktur CIMB. Sementara layanan digital yang sudah dimiliki bank ini untuk memudahkan bertransaksi saat ini diantaranya sistem pembayaran QR, layana Go Mobile, layanan CIMB Clicks yaitu pembukaan online rekening tabungan syariah dan deposito.

Layanan digital itu telah memberikan dampak positif bagi bisnis CIMB Niaga Syariah yang ditandai dengan peningkatan volume dana murah dari nasabah dari giro lembaga siswa dan tabungan usaha mesjid.

PT Bank Mandiri Syariah yang juga sudah menikmati hasil dari transformasi digital yang sudah dilakukan perseroan. Pengembangan fitur digital telah mendorong peningkatan pendapatan Fee Based Income (FBI) sebesar 24,86% dari Rp 166,47 miliar tahun 2018 menjadi Rp 207,86 miliar tahun 2019.

Baca Juga: Ekonomi domestik butuh stimulus, BI diprediksi bakal turunkan bunga lagi 25 bps

Direktur IT, Operation and Digital Banking Mandiri Syariah Achmad Syafii mengatakan, FBI dari mobile banking berkontribusi tertinggi dengan pertumbuhan sebesar 88,03% menjadi Rp 51,64 miliar per Desember 2019.

Sampai dengan Desember 2019, user Mandiri Syariah Mobile mencapai 1,05 juta pengguna dengan jumlah transaksi sebanyak 24 juta transaksi.

Tahun lalu, Bank Mandiri Syariah telah meluncurkan fitur pembukaan rekening online, digital branch, memperkaya fitur digital channel seperti tarik tunai tanpa kartu ATM, fitur-fitur pembelian, pembayaran termasuk QRIS, dan lain-lain.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Mastering Financial Analysis Training for First-Time Sales Supervisor/Manager 1-day Program

[X]
×